Advertisement
Marak Mutilasi, DPRD Sleman Minta Pemilik Kos Koordinasi dengan RT/RW
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Maraknya kasus pembunuhan dan mutilasi di Sleman sangat meresahkan masyarakat. Sampai pertengahan tahun ini saja sudah terjadi dua kasus mutilasi. DPRD Sleman mendorong agar pengawasan pemilik kos atau kontrakan berkoordinasi dengan pemangku wilayah.
Ketua DPRD Sleman, Haris Sugiharta, mengatakan dari pengungkapan kasus mutilasi terakhir, pelakunya orang dari luar Jogja semua, satu dari Magelang satunya lagi dari DKI Jakarta. Sementara korbannya dari Pangkalpinang.
Advertisement
Mereka menggunakan tempat indekos atau kos, kontrakan atau penginapan untuk melakukan aksi mutilasi. “Artinya peran pemilik rumah kos itu juga harus mengomunikasikan dengan pemangku wilayah setempat, RT, RW, padukuhan, itu yang perlu kita data betul,” katanya, Selasa (18/7/2023).
Ia mengimbau pemilik indekos dan sebagainya agar selalu mendata siapa saja yang menempati dan menyampaikannya ke pemangku wilayah. Selain itu, fungsi Jaga Warga sebagai partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban umum juga perlu dikuatkan lagi.
Baca juga: Mahasiswa UMY Jadi Korban Mutilasi di Sleman, Kampus Gelar Salat Gaib dan Doa Bersama
“Belum maksimal untuk Jaga Warga. Karena sekali lagi, ini Jaga Warga kan baru ini yang dibentuk melalui dana keistimewaan. Salah satunya juga itu. Pemerintah kelurahaan kan punya Jaga Warga, tapi kan belum semua. 86 desa kan belum terbentuk jaga warga,” katanya.
Adapun yang mempersulit penanganan kasus pembunuhan seperti mutilasi adalah minimnya CCTV terutama di wilayah pinggiran seperti Turi dan sekitarnya. Terkait hal ini pihaknya akan mengkaji untuk penambahan CCTV. “Ya akan kami kaji dulu untuk CCTV di daerah-daerah tertentu yang rawan,” ungkapnya.
Seperti diketahui, kasus mutilasi kembali menggemparkan warga Sleman setelah adanya penemuan beberapa potongan tubuh korban di sungai Bedog, Bangunkerto, Turi, beberapa waktu lalu. Dua orang ditetapkan tersangka dalam kejadian ini.
Sebelumnya, kasus mutilasi juga terjadi di sebuah penginapan di wilayah Pakem, pada Maret lalu. Pelaku memutilasi korban dan meninggalkannya begitu saja di toilet penginapan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bappenas Sebut Telah Masukkan Program Makan Siang Gratis ke Dalam RKP 2025
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Pemda Ajak Kadin DIY Menekan Kemiskinan Ekstrem
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara YIA, Biaya Hanya Rp20.000
- Berikut Jadwal Lengkap KA Prameks Jogja Kutoarjo Selama Mei 2024
- Jadwal Keberangkatan Bus Damri untuk Jogja dan Sekitarnya, Cek di Sini
- Cek Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Suhu Udara Mencapai 30 Derajat Celcius
Advertisement
Advertisement