Advertisement

Lacak Hubungan Korban dan Pelaku Mutilasi Sleman, Polisi Bentuk Satgas Siber

Catur Dwi Janati
Rabu, 19 Juli 2023 - 19:37 WIB
Arief Junianto
Lacak Hubungan Korban dan Pelaku Mutilasi Sleman, Polisi Bentuk Satgas Siber Waliyin dan RD, pelaku mutilasi mahasiswa di Sleman. - Harian Jogja/Gigih M. Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Polda DIY membentuk satuan tugas (satgas) siber untuk memantau grup-grup di media sosial yang diikuti para pelaku mutilasi. Grup-grup itu diketahui dari ponsel milik pelaku yang disita polisi. Hal ini menyusul informasi korban dan pelaku tergabung dalam satu grup media sosial yang sama. 

Wadirreskrimum Polda DIY, AKBP K. Tri Panungko menegaskan pemeriksaan digital forensik telah dilakukan pada dua ponsel milik pelaku mutilasi. Pasalnya, korban dan pelaku tergabung dalam grup komunitas yang sama di media sosial Facebook. "Kami juga melakukan digital forensik yang ada di dalam ponsel milik para pelaku," kata dia, Selasa (18/7/2023).

Advertisement

Digital forensik, kata Tri, khususnya menyasar sejumlah grup yang ada di ponsel para pelaku. "Di ponsel pelaku itu kan ada grup-grup WA, grup-grup Facebook maupun media sosial lainnya, itu sedang kami dalami," tegasnya. 

BACA JUGA: Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Terancam Hukuman Mati

Polisi bahkan membentuk satuan tugas siber untuk memantau hasil dari digital forensik. Salah satunya mengetahui isi pembicaraan dari grup-grup yang ada di ponsel pelaku. "Saat ini kami juga sudah membentuk tim satgas siber untuk monitoring terkait hasil dari digital forensik yang sementara saat ini kita lakukan. Supaya apa isi dari pada pembicaraan di grup-grup tersebut. Ini memang membutuhkan waktu," terangnya. 

Sebelumnya, Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol FX. Endriadi menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan, diketahui korban dan kedua pelaku saling mengenal. Mereka tergabung dalam suatu grup di media sosial Facebook. "Antara korban dan dengan terduga pelaku, dua orang ini, ini saling kenal. Mereka kenal melalui media sosial dan tergabung dalam grup Facebook ," terangnya. 

Ketiganya tergabung dalam suatu grup komunitas yang ada di Facebook. Meski belum dijelaskan secara rinci grup komunitas apa yang diikuti pelaku dan korban, Endriadi menyebut bila komunitas tersebut memiliki aktivitas yang tidak wajar. 

"Sementara bahasa kami adalah kegiatan tidak wajar. Untuk lebih tepatnya nanti kami akan melakukan pemeriksaan terhadap psikologis atau kejiwaan terhadap yang bersangkutan," jelasnya. 

Dari hasil pemeriksaan, korban dan pelaku saling mengenal sejak tiga sampai empat bulan. Pertemuan pada pekan lalu, merupakan pertemuan pertama pelaku dengan korban. "Hasil pemeriksaan kami sudah tiga bulan, empat bulan. Itu ketemu pertama kali," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Ibu-Ibu Dikenalkan Bisnis Sampingan

Ibu-Ibu Dikenalkan Bisnis Sampingan

Jogjapolitan | 7 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bappenas Sebut Telah Masukkan Program Makan Siang Gratis ke Dalam RKP 2025

News
| Senin, 06 Mei 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement