Advertisement

Jadi Mata Pencaharian Utama, Petani Lahan SG Mohon Kekancingan

Ujang Hasanudin
Jum'at, 28 Juli 2023 - 18:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Jadi Mata Pencaharian Utama, Petani Lahan SG Mohon Kekancingan Ilustrasi tambak udang di Bantul. - JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Para petani di lahan Sultan Ground (SG) di pesisir pantai selatan Bantul berharap Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat memberikan surat kekancingan untuk mereka demi kenyamanan selama menggarap lahan SG. Para petani ini khawatir tergusur oleh investor yang akan mendirikan usaha di atas lahan SG dengan mengaku-ngaku sudah mendapatkan izin dari Kraton.

Sebelumnya ada seorang investor yang akan menggarap lahan SG untuk tambak udang di barat Tempat Pelelangan Ikan Pantai Goa Cemara, Dusun Patihan, Kalurahan Gadingsari, Kapanewon Sanden, Bantul, beberapa waktu lalu. Investor tersebut mengaku sudah mendapatkan izin dari Kraton sehingga membuat petani setempat khawatir.

Advertisement

Penasehat Kelompok Tani Eka Lestari, Kapanewon Srandakan, Edi Nugroho mengatakan banyak petani di pesisir selatan yang menggunakan lahan SG. Selama ini mereka mengakui tidak memiliki surat kekancingan sehingga ketakutan jika sewaktu-waktu investor datang membawa surat izin dari Kraton. Padahal selama ini pertanian di lahan SG merupakan mata pencaharian utama bagi warga.

“Petani lahan pasir tak masalah jika Kraton minta tanah lahan pasir. Namun kadang ada pihak-pihak yang catut nama Kraton untuk kepentingan mereka. Kami mohon Ngarso Dalem [Sultan Jogja] mendengar aspirasi dari rakyatnya di pesisir Bantul ini supaya memberikan surat kekancingan,” katanya, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: TPA Piyungan Ditutup: Sampah Menggunung di Alun-alun Selatan Jogja

Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul, Wildan Nafis mengatakan apa yang menjadi keluhan para petani di lahan pesisir pantai milik SG tersebut juga terungkap dalam sarasehan yang digelar komisinya bersama para petani lahan SG pada Kamis (27/8/2023) lalu. Sarasehan digelar di Kapanewon Sanden dan Srandakan.

Wildan Nafis mengatakan dalam sarasehan dengan petani lahan pasir terungkap keresahan petani yang selama ini bercocok tanam di lahan pasir milik Kraton. Keresahan itu terkait dengan adanya investor yang akan membangun tambak udang di sisi barat Panti Goa Cemara hingga sisi timur Pantai Cangkring Srandakan.

“Investor itu membawa-bawa nama Kraton dan mengklaim telah mengantongi izin dari Kraton untuk membangun tambak udang,” ujarnya.

Dari hasil penjaringan aspirasi, kata dia, para petani lahan SG yang telah menanami lahan pasir turun-temurun merasa tertekan karena jika investor tersebut punya izin dari Kraton maka tak punya lahan lagi untuk bercocok tanam. Atas kondisi itu petani ingin punya kepastian status tanah sehingga tidak mudah diombang-ambingkan oleh pihak yang tak bertanggung jawab.

“Di sisi lain petani juga siap menyewa ke Kraton,” ungkapnya.

Pihaknya siap mendampingi petani lahan pasir di Bantul untuk menyampaikan aspirasinya ke Gubernur DIY sekaligus Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk mengajukan surat kekancingan. “Kami siap mengawal. Kami minta petani lahan pasir membuat tim kecil untuk membahas pengajuan surat kekancingan ke Kraton,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Demokrat Tolak Usulan PDIP Soal Legalisasi Politik Uang

News
| Jum'at, 17 Mei 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement