Advertisement

Wujudkan Tertib Administrasi Desa, Dinas PMK Sleman Luncurkan SID dan SIDA SEMBADA

Media Digital
Jum'at, 11 Agustus 2023 - 07:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Wujudkan Tertib Administrasi Desa, Dinas PMK Sleman Luncurkan SID dan SIDA SEMBADA Suasana peluncuran SIDA SEMBADA. - Istimewa /Diskomimfo Sleman

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Sebagai dasar acuan pengambilan kebijakan, keakuratan dan kemutakhitan sistem administrasi desa menjadi aspek yang tidak bisa ditinggalkan.

Untuk mewujudkan akselerasi dan tingkat kepatuhan sistem administrasi desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (PMK) Sleman optimalkan Sistem Informasi Desa (SID) dan Sistem Informasi Daerah sebagai Sarana Elektronik untuk Menata Berita dan Data Desa (SIDA SEMBADA).

Advertisement

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (PMK) Sleman, Samsul Bakri menerangkan secara umum sistem administrasi desa mencakup berbagai jenis. Mulai dari administrasi umum, administrasi keuangan, administrasi pembangunan, administrasi penduduk maupun administrasi lainnya.

BACA JUGA: Malioboro Full Pedestrian 2023, Parkiran Ketandan Dijadikan Smart Parking

"Kegiatan administrasi di desa atau di kalurahan kita mengacu pada Permendagri No.47/2016, di sana diatur terkait dengan administrasi pemerintahan desa. Jadi ini dimaksudkan dalam rangka untuk mewujudkan tertib administrasi di tingkat desa agar nanti bisa menjadi salah satu sumber data dan infomasi dalam penyelenggaran pemerintahan desa," terangnya pada Kamis (10/8/2023).

Sistem administrasi desa keberadaannya menjadi sangat penting dalam pengambilan kebijakan. Beragam data dan catatan akan dipakai sebagai acuan dalam menentukan program maupun beragam kebijakan lainnya. Oleh karenanya, data administrasi desa yang ada harus tersedia dan terus diperbarui.

"Administrasi itu kan sangat penting, satu dari sisi perencanaan, ketika data di kalurahan itu semua tercatat dengan baik, itu kan bisa menjadi sumber data sumber informasi bagi Pemerintah Kalurahan yang nanti bisa menjadi bahan pengambilan kebijakan, bahan untuk menyusun perencanaan yang baik," tuturnya.

Ketika data yang dimiliki lengkap, otomatis dalam perencanaan program yang disusun akan lebih komprehensif dan tepat. Samsul memisalkan bila Kalurahan memiliki data potensi desa, dari situ kalurahan bisa menentukan program yang selaras dengan pengembangan potensi desa. Administrasi desa yang rapi membuat perencanaan program bisa tepat sasaran dan tepat guna.

"Misalkan itu tidak punya data, mau bikin perencanaan pembangunan, mau dalam hal mengambil keputusan itu tidak didukung dengan data yang baik nanti juga enggak bisa berbuat banyak juga," kata Samsul.

Tidak dimilikinya data yang lengkap rawan memicu latah dalam pengambilan keputusan. Misalnya lantaran desa tidak memiliki data potensi wilayahnya dia hanya mereplikasi program dari desa lain tanpa melihat potensi yang ada di desa. "Padahal itu nanti tidak sesuai dengan potensi yang dimiliki Kalurahan tersebut," tegasnya  

Data administrasi desa yang dimiliki juga dapat memetakan permasalahan desa. Contohnya mengklasifikasikan kebutuhan UMKM di desa, mana UMKM yang butuh bantuan permodalan, mana yang butuh bantuan pemasaran dan sebagainya.

"Ketika kita bisa mengklasifikasikan per kendala yang dihadapi beda-beda sehingga nanti langkah atau kebijakan yang diambil oleh kalurahan itu akan tepat, ketika kita tahu problem masing-masing. Itu pentingnya data yang waktu dimiliki kalurahan," lanjutnya.

Inovasi SID dan SIDA SEMBADA

Dinas PMK mengembangkan SID sejak 2022 lalu. Sistem ini diharapkan bisa menjadi wadah semua data maupun infomasi yang dikembangkan di tingkat desa.

"Dan itu nanti harapannya bisa diakses juga oleh masyarakat. Kecuali [data] yang sifatnya tidak untuk umum," ungkapnya.

Samsul memisalkan data pamong yang ada di SID. Dari data tersebut kalurahan bisa mengetahui jumlah pamongnya yang akan pensiun sehingga bisa bersiap menyiapkan kekosongan posisi pamong. "Sehingga nanti bisa menjadi bahan perencanaan bagi masing-masing kalurahan untuk merencanakan kegiatan pengisian pamongnya," lanjutnya.

Sejauh ini pengembangan SID telah berjalan kata Samsul. Hanya saja penggunaannya yang masih belum pengoptimalan. Misalnya, pada aspek pembaruan infomasi pada situs yang saat ini belum dilakukan secara up to date. "Itu yang kadang pemanfaatannya belum optimal walaupun semua sudah banyak yang menggunakan," ujarnya. 

Data SID yang diinput pada tataran kalurahan selanjutnya akan bermuara ke SIDA SEMBADA. Di sini data administrasi desa dari seluruh wilayah Sleman terkumpul.

"SIDA SEMBADA itu menjadi rumah besarnya yang kita bisa melihat kalurahan se-Kabupaten Sleman," ungkapnya.

Terkumpulnya data-data ini dapat dipakai OPD terkait untuk menyusun kebijakan. Misalnya dari data jenjang pendidikan di suatu kalurahan Disdik bisa menyusun program beasiswa, atau data tingkat kemiskinan bisa dipakai Dinsos untuk menyusun program pengentasan kemiskinan, data potensi desa yang mungkin bisa dimanfaatkan Dinkop UKM Sleman maupun Dinas Pariwisata untuk mengembangkan potensi desa dan lain sebagainya.

Melalui SID dan SIDA SEMBADA, Samsul berharap dapat membudayakan tertib administrasi. "Lewat SID kita manfaatkan secara optimal untuk kegiatan apapun yang nanti bisa menjadi sumber data dan informasi bagi semua pihak," tuturnya.

"Sehingga nanti kita bisa mendapatkan data dan infomasi yang selalu akurat dan terbarukan," tandasnya. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jalan Trans Sulawesi Lumpuh Akibat Banjir, Sebanyak 300 Kendaraan Terjebak

News
| Sabtu, 11 Mei 2024, 20:17 WIB

Advertisement

alt

Hanya 85 Meter, Ini Perbatasan Negara Terkecil di Dunia

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement