Advertisement

Mangkrak Sejak 2020, Pembangunan RSUD Ngoro-oro Belum Juga Jelas

David Kurniawan
Jum'at, 11 Agustus 2023 - 08:37 WIB
Arief Junianto
Mangkrak Sejak 2020, Pembangunan RSUD Ngoro-oro Belum Juga Jelas Seorang pemotor melintas di depan calon rumah sakit yang dibangun oleh Pemkab Gunungkidul di Kalurahan Ngoro-oro, Patuk. Foto diambil 1 Agustus 2023. - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul berencana membangun rumah sakit tipe D di sisi utara. Meski demikian, proyek ini belum bisa terealisasi karena pembangunan yang dimulai di 2019 masih berhenti hingga sekarang.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan ada program peningkatan kualitas layanan kesehatan di sisi utara Gunungkidul. Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas layanan di Puskesmas Ngoro-oro di Kapanewon Patuk menjadi rumah sakit tipe D.

Advertisement

Pembangunan tahap I sudah dilaksanakan pada 2019 lalu dengan alokasi sebesar Rp4,7 miliar. Namun, setelah itu pembangunan belum juga dilanjutkan karena dampak dari pandemi Covid-19. “Hingga sekarang belum dilanjutkan,” kata Dewi, Kamis (10/8/2023).

Menurut dia, untuk pembangunan sepenuhnya ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis yang menanangani masalah insfrastruktur. “Kami hanya menggunakan saja kalau sudah jadi,” katanya.

BACA JUGA: 6 Proyek Rusun KPBU Senilai Rp34,03 Triliun di 2023

Disinggung soal selesainya jalan alternatif Gunungkidul-Sleman di akhir tahun, Dewi tidak menampik lokasi calon RSUD, yang sekarang masih berstatus puskesmas menjadi sangat strategis. Hal ini tak lepas dari jarak yang sangat dekat dengan jalan raya tersebut. “Tentunya kami berharap bisa segera diselesaikan karena sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat sekitar,” katanya.

Kepala Bidang Cipta Karya, DPUPRKP Gunungkidul, Nanang Irawanto mengatakan, tahun ini belum ada anggaran untuk menyelesaikan pembangunan rumah sakit tipe D di Kalurahan Ngoro-oro, Patuk. Sejak adanya pandemic di 2022, praktis pembangunan berhenti hingga sekarang. “Baru tahap I pembangunannya, tetapi berhenti karena pandemi,” kata dia.

Nanang menjelaskan, sesuai dengan detail engineering design (DED) yang disusun, rumah sakit ini terdiri dari dua lantai. Lantai pertama sudah dibangun, tetapi lanjutannya masih menunggu karena kemampuan keuangan daerah yang masih terbatas. “Hingga sekarang belum ada anggaran untuk melanjutkan. Jadi, kami belum bisa memastikan kapan selesainya,” kata Nanang.

Menurut dia, untuk bisa beroperasi, RSUD Ngoro-oro juga membutuhkan dukungan fasilitas kesehatan lainnya. Hanya saja, pihaknya hanya bertanggungjawab mengenai pembangunan gedung, sedangkan untuk yang lain menjadi kewenangan dinas kesehatan.

“Memang butuh biaya besar karena selain gedung juga harus melengkapi berbagai fasilitas bersama dengan sumber daya manusianya. Jadi, untuk sekarang belum dilanjutkan pembangunannya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

3 Jenazah Pesawat Jatuh BSD Tiba di RS Polri, Posko Ante mortem dan Post Mortem Dibuka

News
| Minggu, 19 Mei 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement