Advertisement

Djoko Pekik Berpulang, Bupati Bantul: Sungguh Kehilangan Besar bagi Bangsa Ini

Jumali
Sabtu, 12 Agustus 2023 - 14:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Djoko Pekik Berpulang, Bupati Bantul: Sungguh Kehilangan Besar bagi Bangsa Ini Djoko Pekik - Instagram: @platarandjokopekik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyatakan ikut berbela sungkawa atas meninggalnya seniman lukis asal Jogja, Djoko Pekik, 85, pada Sabtu (12/8/2023) pagi.

"Kami mengucapkan bela sungkawa sebesar-besarnya atas meninggalnya seniman, seniman seni rupa besar yang dimiliki tidak hanya Bantul, tapi Indonesia yakni Bapak Djoko Pekik," kata Halim.

Advertisement

"Yang selama ini telah mewarnai, dalam dunia seni rupa kita, Indonesia bahkan dunia. Sehingga meninggalnya beliau sungguh merupakan kehilangan besar bagi bangsa yang memiliki seniman besar seperti dia," lanjut Halim.

"Mudah-mudahan, karya-karyanya akan menginspirasi kita semua. Dan, seni sebagai sebagian dari eksistensi bangsa ini bisa dilanjutkan oleh generasi selanjutnya. Rest In Peace Pak Djoko Pekik," kata Halim.

Djoko Pekik meninggal dunia dalam usia 85 tahun. Ia tutup usia pada Sabtu pagi pukul 8.09 WIB. Perupa asal Purwodadi itu meninggalkan satu istri bernama Christina Tini Purwaningsih dan delapan anak.

Baca juga: Jokowi Bakal Pimpin 12 Pertemuan di KTT Asean September 2023 

Dilansir dari berbagai sumber, pria kelahiran 2 Januari 1937 tersebut telah melahirkan karya-karya fenonemal yang banyak mendapat perhatian dari para pesohor Tanah Air. Salah satu karyanya yang paling dikenal adalah berjudul Berburu Celeng, yang menggambarkan keadaan para pemimpin Indonesia pada masa Orde Baru.

Berkat karyanya itu, sastrawan sekaligus pastor, Sindhunata, mempersembahkan sebuah patung bertajuk Berburu Celeng karya Pramono, yang diletakkan secara berdampingan dengan patung Djoko Pekik karya Dunadi yang diresmikan 29 Mei 2023.

Kini patung tersebut dipajang di Omah Petroek kawasan Pakem, Sleman. Peresmian patung itu dimeriahkan oleh Soimah Pancawati, Butet Kertaradjasa, dan Susi Pudjiastuti.

Sebagai seorang perupa, menggelar pameran sudah menjadi makanannya. Beberapa pameran yang digelarnya sebelum tahun 1965 adalah di Jakarta sebanyak 3–4 kali. Tahun 1990, ia kembali menggelar pameran di Edwin's Gallery Jakarta dan disusul dengan pameran lain.

Selanjutnya tahun 1998, ia mengadakan pameran aneh dan tak lazim di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY). Selama pagelaran pameran sehari semalam tersebut, ia hanya menampilkan satu buah lukisan.
Layaknya perupa lain, Djoko Pekik juga memiliki gaya melukis yang khas. Ia selalu menggunakan gaya realis-ekspresif dan dibumbui nilai-nilai kerakyatan.

Djoko Pekik menempuh pendidikan formal bidang seni pada 1957-1962 di Akademisi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogjakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 04:17 WIB

Advertisement

alt

Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 17:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement