Advertisement
Dongkrak Produksi Pertanian, Pemkab Gunungkidul Kembangkan Lumbung Mataram
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Mendongkrak produksi pertanian, Pemkab Gunungkidul, mengembangkan lumbung mataraman di Kedungpoh, Kapanewon Nglipar, di atas lahan seluas 1,5 hektare.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Gunungkidul Rismiyadi di Gunungkidul, mengatakan lumbung mataraman ini akan dikelola oleh kelompok wanita tani ( KWT) di 10 padukuhan di wilayah ini.
Advertisement
Ia mengatakan pembangunan lumbung mataraman di wilayah ini mendapatkan bantuan dari dana keistimewaan sebesar Rp750 juta. Dana itu untuk pengolahan pupuk organik, kolam ikan, balai pameran, pengembangan tanaman anggur, markisa manis dan aneka sayuran, juga ternak sapi.
“Ada dukungan juga dari dana desa berupa green house melon, lahan sayuran yang semua dikelola oleh KWT,” katanya, (18/8/2023).
Di sisi lain, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan lumbung mataraman yang dikembangkan di Kedungpoh ini menjadi lumbung kedua setelah di wilayah Kapanewon Semin. “Nanti juga akan dibangun di wilayah Balong di Kapanewon Girisubo dan Genjahan di Kapanewon Ponjong,” katanya.
BACA JUGA: Pesawat Jet Pribadi Jatuh di Jalan Raya, Puing Dibersihkan, 10 Tewas Hanya 1 yang Utuh
Ia mengatakan sektor pertanian dan pangan, serta UMKM menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi di Gunungkidul. Dengan lumbung mataraman ini pertanian mulai menerapkan perkembangan teknologi. "Kami berharap dengan banyaknya perkembangan teknologi pertanian, milenial hadir lebih banyak lagi,” katanya.
Bupati juga berharap masyarakat pengelola lumbung mataraman Kedungpoh dapat memaksimalkan potensi yang ada, serta bersungguh-sungguh dalam bertani sebab tidak semua wilayah di Gunungkidul mendapatkan fasilitas ini.
“Jangan hanya semangat di depan, tapi pengelolaan ini harus dikerjakan terus menerus dan berkesinambungan,” katanya.
Dalam kesempatan monitoring dan evaluasi tersebut, Bupati Gunungkidul Sunaryanta bersama KWT secara simbolis melakukan penanaman cabai.
Sedangkan Lurah Kedungpoh, Dwiyono mengatakan debit air yang bagus di wilayah ini sangat mendukung budi daya tanaman yang berkelanjutan. Berbagai tanaman tidak hanya panen sekali namun ada yang bertahan hingga satu tahun. “Berkat pendampingan penyuluh pertanian, ibu ibu dari 10 padukuhan ini sangat semangat [mengerjakan pertanian di lumbung mataram Gunungkidul ini],” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kasus Covid-19 di Singapura Meningkat 2 Kali Lipat dalam Sepekan
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
- Puluhan Pewarta Berlaga di Turnamen Billiar Piala Wabup Sleman 2024 di 911 SCH, Ini Para Juaranya
- Produk Turunan Sawit UMKM Jogja Dipamerkan di Acara Indonesia Plantation Watch 2024
- Soal Potensi Kustini-Danang Kembali Berduet di Pilkada 2024, Ini Kata Sekretaris DPC PDIP Sleman
Advertisement
Advertisement