Advertisement

Peneliti UGM Temukan 2 Titik Rawan Kecelakaan di Pantai Sepanjang Gunungkidul

David Kurniawan
Jum'at, 25 Agustus 2023 - 12:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Peneliti UGM Temukan 2 Titik Rawan Kecelakaan di Pantai Sepanjang Gunungkidul Gambaran rip current di Pantai Sepanjang di Kalurahan Kemadang, Tanjungsari, Kamis (24/8/2023). ist - Satlinmas Rescue Istimewa di Wilayah 2 Pantai Baron

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kawasan Pantai Sepanjang di Kalurahan Kemadang, Tanjungsari diteliti oleh akademisi dari UGM. Adapun hasilnya ditemukan dua rip current atau tempat arus balik air laut yang berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakan laut.

Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II di Pantai Baron, Surisdiyanto mengatakan, penelitian rip current dilakukan dengan menggandeng peneliti dari UGM. Penelitian mengenai arus balik yang terkonsentrasi pada sebuah jalur sempit, yang memecah zona empasan gelombang hingga melewati batas zona gelombang pecah.

Advertisement

“Zona arus balik ini sangat berbahaya bagi wisatawan karena bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan laut karena terseret gelombang,” kata Suris kepada wartawan, Jumat (25/8/2023).

BACA JUGA: Waduh! Baru Dibuka TPS Sementara di Tamanmartani Hampir Penuh

Menurut dia, kerja sama dengan UGM bukan yang pertama kali karena sudah berlangsung selama lima tahun terakhir. Kajian dilakukan untuk memetekan daeran rawan laka laut, yang kali ini dilaksanakan di Pantai Sepanjang.

“Banyak kecelakaan laut yang terjadi karena terseret arus di rip current,” katanya.

Menurut dia, penelitian di Pantai Sepanjang dilaksanakan Kamis (24/8/2023). Mekanismenya dengan cara menyiramkan cairan berwarna hijau di sisi barat dan timur. Didalam proses ini akan memunculkan aliran yang terseret arus di titik rip current.

Dosen Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi UGM, Hendy Fatchurohman mengatakan, cairan hijau yang dipergunakan untuk penelitian dipastikan aman sehingga tidak mengganggu biota laut.

Tujuan penggunaan wcairan berwarna untuk mempermudah dalam pendeteksian. "Kami gunakan pewarna buatan yang berbahan dasar cairan garam. Jadi, tidak ada masalah saat dibuang ke laut untuk mencari titik rip current,” katanya

Menurut dia, keberadaan rip current menjadi ancaman keselamatan manusia. Hal ini tidak hanya di kawasan pantai di Gunungkidul, tapi potensinya juga terjadi di seluruh dunia.

Ditambahkannya, rip current di Gunungkidul memiliki tipe menetap. Untuk sisi barat Pantia Sepanjang agak sedikit berbeda karena dipengaruhi arus dasar perairan dan tebing sisi barat.

“Kalau lebih jauh datanya masih diolah seperti kecepatan dan jaraknya sejauh dari bibir pantai,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer

News
| Minggu, 28 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement