Advertisement

Ingat, Dilarang Buka Lahan dengan Cara Membakar Saat Kemarau

David Kurniawan
Minggu, 27 Agustus 2023 - 13:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Ingat, Dilarang Buka Lahan dengan Cara Membakar Saat Kemarau Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jogja memadamkan api di lahan kosong di Jl. Bridjen Katamso beberapa waktu lalu. - Dok/Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul mengimbau kepada masyarakat untuk mempersiapkan lahan untuk masa tanam 2023-2024. Meski demikian, pelaksanaannya dilarang dengna cara membakar karena dapat memicu terjadinya kebakaran lahan.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, musim hujan diperkirakan masih dua bulan lagi. Meski masih di masa kemarau, namun para petani diimbau untuk segera mempersiapkan lahan.

Advertisement

BACA JUGA: Kebakaran Hutan di Semin Diduga Akibat Pembakaran Sampah

Proses persiapan dapat dilakukan dengan mengolah lahan dimulai dengan membersihkan, kemudian mengolah dengan cara mengemburkan tanah sehingga bisa lebih subur. “Pengolahan sebagai upaya agar panen yang dihasilkan lebih optimal,” kata Raharjo, Minggu (27/8/2023).

Pihaknya sudah membuat surat edaran yang diberikan ke kelompok tani untuk mempercepat persiapan pengolahan guna menyambut musim tanam yang baru. Meski demikian, hingga sekarang lahan siap tanah sekarang baru mencapai 5%.

“Masih ada waktu sebelum musim hujan. Jadi, baiknya segera dipersiapkan mulai dari sekarang sehingga saat hujan tiba tinggal proses penanaman,” kata mantan Kepala Bidang Tanaman Pangan ini.

Selain membuat edaran berkaitan dengan pengolahan lahan untuk persiapan musim tanam di awal penghujan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul juga telah menyalurkan bantuan pupuk serta benih unggul. Salah satu lokasi yang dibantu para petani di Kalurahan Songbanyu, Girisubo.

Bantuan langsung diberikan oleh Bupati Gunungkidul kepada tujuh kelompok tani. Total ada 5,5 ton benih padi jenis segreng handayani dengan sasaran tanam seluas 370 hektare.

“Segreng handayani sangat cocok untuk wilayah selatan. Selain umurnya lebih pendek, kebutuhan air juga lebih sedikit sehingga pas dengan kondisi di wilayah Girisubo,” katanya.

BACA JUGA: Mendag Lobi India Buka Keran Ekspor Beras Nonbasmati

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Gunungkidul, Handoko mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi kebakaran saat kemarau. Salah satu pemicunya dikarenakan adanya aktivitas membuka lahan dengan cara membakar sampah.

“Mengolah lahan boleh untuk persiapan musim tanam. Tapi, sampah-sampah dari dedaunan yang ada jangan dibakar karena bisa menimbulkan kebakaran yang lebih luas,” katanya.

Hingga 20 Agustus 2023 sudah ada 48 kejadian kebakaran dengan nilai kerugian mencapai Rp2,6 miliar. Meski belum ada korban jiwa, ia mengakui ada kebakaran lahan terjadi yang disebabkan adanya persiapan untuk penanaman.

“Jangan hanya berpikir praktis bahwa dengan membakar persiapan lahan lebih cepat, tapi risikonya juga harus diperhatikan. Kami sudah beberapa kali datang memadamkan api karena aktivitas pembukaan lahan,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kasus Covid-19 di Singapura Meningkat 2 Kali Lipat dalam Sepekan

News
| Minggu, 19 Mei 2024, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement