Advertisement

Musim Kemarau Panjang, Bupati Gunungkidul Minta Warga Tidak Panik

David Kurniawan
Rabu, 30 Agustus 2023 - 17:37 WIB
Ujang Hasanudin
Musim Kemarau Panjang, Bupati Gunungkidul Minta Warga Tidak Panik Bupati Gunungkidul, Sunaryanta (Ketiga dari kanan) bersama jajaran Forkompida meninjau kesiapan armada dalam apel siaga darurat kekeringan yang berlangsung di Lapangan Ksatriyan, Wonosari, Rabu (30/8/2023). -Harian Jogja - David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Bupati Gunungkidul Sunaryanta meminta kepada masyarakat untuk tidak panik berkaitan dengan potensi kemarau panjang yang terjadi di tahun ini. Pemkab akan terus berupaya memberikan layanan dalam pemenuhan air bersih.

“Tetap tenang dalam mengahadapi kondisi saat ini. Sebab, pemerintah bersama seluruh pihak sudah siap siaga untuk membantu,” kata Sunaryanta pada saat Apel Siaga Darurat Kekeringan di Lapangan Ksatriyan, Wonosari, Rabu (30/8/2023).

Advertisement

Dia menjelaskan, dengan diselenggarakannya apel siaga, maka pemkab sudah bersiap menghadapi dampak dari kemarau di tahun ini. Untuk mengantisipasi sudah menyiapkan sumber daya manusia, mulai dari internal pemkab hingga melibatkan organisasi kemasyarakatan.

“Kerja sama lintas sektoral sangat dibutuhkan agar penangnaan bisa dioptimalkan,” katanya.

Guna penanganan masalah kekeringan, sudah ada upaya dari BPBD untuk menyalurakan bantuan air bersih. Selain itu, juga ada upaya jangka panjang agar masyarakat lebih mudah mendapatkan air bersih.

Salah satu program yang dijalankan adalah optimalisasi sumber sungai bawah tanah. Adapun yang sudah dijalankan adalah sumber di Sungai Bawah Tanah Seropan di Kalurahan Gombang, Ponjong.

“Semakin banyak air yang diproduksi, maka jangkauan layanan bisa semakin luas juga,” katanya.

BACA JUGA: Musim Kemarau, Lahan Tadah Hujan Gunungkidul Tak Tergarap

Senada diungkapkan oleh Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono. Menurut dia, pelaksanaan droping air bersih merupakan program jangka pendek. Sedangkan jangka panjang dengan meningkatkan kapasitas layanan air bersih oleh PDAM maupun melalui program pamsimas atau spamdes di setiap kalurahan.

Untuk droping air, lanjut Purwono tidak hanya dilakukan oleh BPBD Gunungkidul. Pasalanya, ada 11 kapanewon yang memiliki alokasi anggaran sehingga melaksankan penyaluran secara mandiri.

Sebelas kapanewon yang melakukan dropping mandiri di antaranya Purwosari, Panggang, Paliyan, Tepus, Tanjungsari, Rongkop, Girisubo, Ponjong, Nglipar, Gedangasari dan Patuk. Adapun yang tak mengalokasikan di antaranya Kapanewon Wonosari, Playen, Semanu, Karangmojo, Semin, Ngawen dan Saptosari.

Dia menjelaskan, total penyaluran air bersih hingga sekarang ini sudah mencapai 1.338 tangki. Rinciannya, sebanyak 1.196 tangki disalurkan oleh 11 kapanewon [pemilik anggaran droping], BPBD menyalurkan sebanyak 110 tangki dan sisanya 32 tangki merupakan bantuan dari pihak swasta serta donatur.

“Dari penyaluran ini sudah menyasar ke 7.402 kepala keluarga yang tersebar di sebelas kapanewon,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tetangga Sebut Polisi yang Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak Adalah Orang baik dan Suka Bergaul

News
| Sabtu, 27 April 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement