Advertisement

Melihat Lebih Jauh Sejarah Bangunan Cagar Budaya di Suryodiningratan

Media Digital
Kamis, 31 Agustus 2023 - 16:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Melihat Lebih Jauh Sejarah Bangunan Cagar Budaya di Suryodiningratan Gereja Hati Kudus Yesus Pugeran atau yang akrab dikenal dengan sebutan Gereja Pugeran di Jalan Suryaden No. 63 sebagai salah satu bangunan cagar budaya. - Ist

Advertisement

JOGJA—Sebagai kawasan penyangga Sumbu Filosofi, Suryodiningratan yang masuk ke dalam Kemantren Mantrijeron menyimpan banyak nilai sejarah dan bangunan cagar budaya (BCB) di wilayahnya. Beberapa bangunan bahkan ada yang masih difungsikan sampai sekarang baik untuk aktivitas kebudayaan, pendidikan, keagamaan dan lain sebagainya.

Ketua LPMK Kelurahan Suryodiningratan Mudji Rahardjo mengatakan, wilayahnya terdiri dari empat kampung yang masing-masing punya sejarah dan lekat dengan perjalanan Kraton Yogyakarta. Sejumlah kampung itu dulunya pernah didiami oleh para kerabat, keluarga dan Abdi Dalem di lingkungan Kraton Yogyakarta.

Advertisement

"Total ada empat kampung di Suryodiningratan yakni Kampung Pugeran, Kumendaman, Minggiran dan Suryodiningratan. Ciri khas masing-masing kampung tetap terawat berikut BCB di dalamnya," kata Mudji.

Sejumlah bangunan cagar budaya yang tersebar di wilayah ini di antaranya yakni Hotel Brongto yang dulunya merupakan tempat tinggal KPH Brongtodiningrat, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Stella Duce yang dulunya merupakan Dalem BPH. Suryodiningrat, dan Gereja Pugeran.

Baca juga: Heboh Kabut Selimuti Kawasan Sleman Pagi Ini, Ini Penjelasan BMKG

"Hotel Brongto itu halaman dan pendoponya masih sering dipakai untuk aktivitas budaya dan kesenian. Dalem beberapa kerabat Kraton Yogyakarta juga masih ada yang digunakan sebagai aktivitas pendidikan," ujarnya.

Dalem Brongtodiningratan berada di Jalan Suryodiningratan No. 26. Pembangunan dalem ini diperkirakan dimulai pada tahun 1917 dan mulai ditempati setahun setelahnya. Seperti dalem pada umumnya, bangunan ini mengadopsi arsitektur langgam tradisional Jawa. Keaslian pada komponen dalem masih dapat dijumpai pada bangunan ini yang dapat dilihat dari adanya pendapa dengan kuncungan di bagian depan.

Sekarang Dalem Brongtodiningratan difungsikan sebagai hotel. Pengelola dalem ini turut serta menjaga kelestarian bangunan warisan budaya ini. Hal tersebut ditunjukkan dengan penambahan bangunan untuk penambahan fungsi ruang kamar hotel yang dilakukan di luar area bangunan.

Kemudian ada SMP Stella Duce 2 Jogja yang terletak di Jalan Suryodiningratan No. 33. Bangunan ini memiliki gaya arsitektur Indische dengan posisi menghadap ke utara. Pada bagian depan bangunan terdapat aula yang bentuknya menyerupai pendapa pada bangunan arsitektur tradisional jawa.

Sebelum digunakan sebagai sekolah pada 1971 silam, bangunan ini digunakan oleh Pangeran Suryodiningrat. Bangunan berbentuk memanjang dengan arah utara-selatan dengan aula berada di sebelah utara bangunan. Sekarang difungsikan sebagai ruang TU, kantor guru, kantor kepala sekolah, ruang komputer, ruang kelas 8.1 sampai kelas 8.4, dan asrama siswi.

Selanjutnya ada Gereja Hati Kudus Yesus Pugeran atau yang akrab dikenal dengan sebutan Gereja Pugeran yang terletak di Jalan Suryaden No. 63. Bangunan ini merupakan karya dari arsitek Van Oyen. Didirikan dengan tujuan menampung umat Katolik sisi selatan dan Bantul utara. Di masa itu gereja bagian selatan Jogja hanya ada satu yakni Gereja Katolik Ganjuran.

Setelah dibangun, gereja ini diberkati dan diresmikan pada 8 Juli 1934 oleh Romo van Kalken, SJ. Selama masa perang mempertahankan kemerdekaan periode 19 Desember 1948 sampai dengan 19 Juni 1949, gedung gereja itu menjadi tempat pengungsian dan perlindungan bagi penduduk di sekitar Gereja Pugeran.

Menurut Mudji, pemahaman masyarakat untuk mengetahui asal usul dan riwayat sejumlah BCB di Suryodiningratan menjadi penting agar statusnya tetap menjadi kebanggaan dan ikon khas dari wilayah setempat. Generasi muda di masa kini diharapkan peduli dengan ikut menjaga dan melestarikannya.

"Kami sebagai warga masyarakat yang tinggal di Suryodiningratan tentu bangga wilayah kami punya nilai sejarah yang penting di masa lalu melalui sejumlah bangunannya. Potensi ini yang harus dimanfaatkan dan dijadikan peluang oleh masyarakat," kata dia. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring

News
| Minggu, 28 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement