Advertisement

Budidaya Mangga Lokal Gunungkidul Kalah Saing dengan Jenis Impor

David Kurniawan
Kamis, 31 Agustus 2023 - 13:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Budidaya Mangga Lokal Gunungkidul Kalah Saing dengan Jenis Impor Foto ilustrasi perkebunan. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Budidaya mangga lokal di Gunungkidul tidak berjalan dengan baik. Jenis mangga malam yang ditanam ini kalah bersaing dengan varietas lainnya.

Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Adinoto mengatakan, budidaya mangga malam sudah dikembangkan sejak 2007 lalu. Adapun lokasinya tersentra di Kalurahan Hargomulyo, Gedangsari.

Advertisement

“Jadi budidaya sudah berlangsung lama. bahkan pohonnya ada yang berusia lebih dari 30 tahun,” kata Adinoto kepada Harianjogja.com, Kamis (31/8/2023).

Total ada sekitar 1.500 pohon yang dibudidayakan. Meski demikian, ia mengakui keberadaan mangga malam Gunungkidul tidak berjalan dengan baik. Mangga jenis ini kalah bersaing dengan varietas impor seperti pokcoy dari Thailand.

Baca juga: Heboh Kabut Selimuti Kawasan Sleman Pagi Ini, Ini Penjelasan BMKG

Selain itu, juga kalah peminat dengan mangga jenis lainnya seperti manalagi, mangga madu hingga arum manis. “Untuk saat ini sedang berbunga. Tapi, peminatnya tidak banyak karena kalah dengan mangga jenis lainnya,” katanya.

Adinoto menambahkan, dari sisi produksi, satu pohon bisa menghasilkan 90-100 buah mangga malam. Sedangkan dari harga, juga terhitung sangat murah karena dipatok Rp5.000 per kilonya.

“Sudah murah tapi tidak terserap semuanya di pasaran. Mungkin kalah manis dengan mangga lainnya sehingga proses budidaya tidak berjalan dengan baik,” katanya.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengakui, keberadaan budidaya mangga malam di Kapanewon Gedangsari sempat disinggung anggota DPRD dalam pembahasan Raperda tentang Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Gunungkidul 2023-2043. Menurutnya, perlu ada evaluasi berkaitan dengan sentra agroindustri mangga malam ini karena tanamannya sudah banyak berkurang.

“Varietas mangga malam sudah relatif punah,” katanya.

Meski demikian, untuk kebijakan yang diambil akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Dinas Pertanian dan Pangan, selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis yang menangani masalah pertanian, termasuk perkebunan dan tanaman hortikultura. “Kami berterimakasih atas masukan berkaitan dengan budidaya agro industri ini,” katanya.

Terpisah, Lurah Watugajah, Hariyanto saat dikonfirmasi berkaitan dengan budidaya mangga malam di wilayahnya belum bisa memberikan keterangan. Saat coba dihubungi atau dikirimi pesan singkat yang bersangkutan belum memberikan jawaban. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mendagri Sebut Pilkada 2024 Telan Anggaran hingga Rp27 Triliun

News
| Kamis, 02 Mei 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement