Advertisement

Pergantian Prajurit Jaga, Upaya Mengembangkan Potensi Ekraf di Kawasan Cagar Budaya

Yosef Leon
Minggu, 17 September 2023 - 21:37 WIB
Arief Junianto
Pergantian Prajurit Jaga, Upaya Mengembangkan Potensi Ekraf di Kawasan Cagar Budaya Suasana upacara Ganti Dwaja pergantian prajurit kaga diselenggarakan di Kadipaten Pakualaman pada Sabtu (16/9/2023). - Harian Jogja/Yosef Leon

Advertisement

JOGJA—Upacara Ganti Dwaja atau pergantian prajurit jaga diselenggarakan di Kadipaten Pura Pakualaman, Sabtu (16/9/2023). Agenda yang diselenggarakan setiap 35 hari sekali pada Sabtu Kliwon ini merupakan tradisi budaya yang masih terus dipertahankan, sekaligus sebagai daya tarik wisata dan pengungkit kegiatan ekonomi kreatif (ekraf) di wilayah setempat.

Prosesi pergantian prajurit jaga dipusatkan di kompleks Kadipaten Pura Pakualaman, dimulai dengan upacara dan laporan dari masing-masing prajurit yang terdiri dari Bregada Lombok Abang dan Bregada Plangkir.

Advertisement

Setelah pertukaran bendera yang menandai bergantinya prajurit jaga, bregada kemudian berbaris menuju Alun-Alun Sewandanan Kadipaten Pura Pakualaman.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata DIY, Kurniawan mengatakan upacara ini menjadi salah satu atraksi budaya yang didukung oleh Dinas Pariwisata DIY dengan tujuan menggerakkan animo masyarakat dalam aktivitas seni budaya lokal, terutama di kawasan Pakualaman.

Tidak sekadar proses pergantian bregada prajurit jaga saja, sejumlah atraksi budaya dari kesenian lokal pun ikut ditampilkan. “Dengan begitu, harapannya bisa menambah daya tarik bagi penonton dan biasanya juga kami tampilkan kelompok budaya atau penampil budaya dari kabupaten dan kota lain di DIY, misalnya ada tari angguk dan jatilan, dan penampilan dari sejumlah sanggar seni yang disesuaikan dengan jadwal pergantian bregada,” kata Kurniawan, Sabtu.

Sebagai salah satu kawasan cagar budaya, penataan fisik kawasan Kadipaten Pura Pakualaman, menurut Kurniawan, harus diselaraskan dengan beragam agenda budaya. Sebab, penataan kawasan harus dibuat optimal agar fungsi cagar budaya yang ada di dalamnya punya tujuan yang sama dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan di Kadipaten Pura Pakualaman.

“Sebagai kawasan cagar budaya perlu pengembangan, baik dari sisi fisik maupun nonfisik. Pariwisata kaitannya dengan nonfisik atau atraksi, dengan perubahan dan penataan kawasan cagar budaya ke depan kami ingin atraksi yang ditampilkan bisa disesuaikan dengan potensi ekonomi kreatif,” ujarnya.

BACA JUGA: Berkunjung ke Jogokariyan, Kampung dengan 750 Prajurit Kraton

Kurniawan menjelaskan, ke depan pergantian prajurit jaga yang kaya akan potensi ekonomi kreatif bisa dijadikan tema besar dalam penyelenggaraan agenda. “Misalnya dilengkapi dengan festival, ekonomi kreatif, dan lainnya. Sangat menarik melihat pergantian bregada, karena wisatawan bisa membeli topi atau miniatur bregada. Harapan kami demikian,” katanya.

Koordinator atraksi wisata budaya Kadipaten Pura Pakualaman, RM. Donny Megananda menyebut upacara pergantian prajurit jaga di Kadipaten Pura Pakualaman sekaligus sebagai peringatan hari lahir KGPAA Paku Alam X yang jatuh pada Sabtu Kliwon. Adapun pergantian prajurit yakni dari Bregada Lombok Abang kepada Bregada Plangkir yang selama 35 hari ke depan bakal bertugas. “

Dengan didukung Dinas Pariwisata DIY, acara ini sudah berlangsung beberapa tahun ini dan diselenggarakan dengan atraksi budaya kesenian rakyat dari sejumlah kabupaten dan kota se-DIY serta memberikan kesempatan kepada kelompok UKM dan kuliner untuk ikut menyemarakkan acara,” katanya. Dalam acara ini ada pentas seni rakyat oleh Sanggar Gandewo dari Brosot, Kapanewon Galur, Kulonprogo.

“Pentas ini juga bergiliran, dan semua kelompok seni dari kabupaten dan kota di DIY, terutama kesenian rakyat ikut tampil. Pementasan ini untuk menyemarakkan suasana pergantian bregada jaga,” ujarnya.

Melalui kegiatan jajarannya berharap masyarakat mengetahui prosesi dan upacara budaya di Kadipaten Pura Pakualaman masih terus dilestarikan. “Selain pelestarian upacara adat, harapannya masyarakat mengenal ragam kesenian rakyat dari seluruh penjuru DIY, sekaligus untuk meningkatkan perekonomian bagi UKM lokal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hari Kedua Perundingan Gencatan Senjata, Perang Israel-Hamas Masih Buntu

News
| Minggu, 05 Mei 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement