Advertisement

Kekeringan di Gunungkidul Meluas, 118 Ribu Jiwa Kesulitan Air Bersih

David Kurniawan
Senin, 25 September 2023 - 11:17 WIB
Ujang Hasanudin
Kekeringan di Gunungkidul Meluas, 118 Ribu Jiwa Kesulitan Air Bersih Sebuah truk tangki sedang menyalurkan air ke bak penampungan mili warga Padukuhan Tungu di Kalurahan Girimulyo, Panggang. Foto diambil 19 Juli 2023. - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Warga yang terdampak kekeringan di Gunungkidul terus meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat hingga sekarang 16 kapanewon yang terdampak dengan total jiwa mencapai 118.000 orang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan, di puncak musim kemarau, jumlah warga yang berpotensi terdampak kekeringan terus bertambah. Di awal Agustus lalu, data kekeringan hanya terjadi di 14 kapanewon, namun sekarang bertambah menjadi 16 kapanewon.

Advertisement

“Hanya Kapanewon Playen dan Wonosari yang belum terdampak. Untuk 16 kapanewon lainnya sudah terdampak,” kata Sumadi, Senin (25/9/2023).

Dia menjelaskan, dari 16 kapanewon yang terdampak ada 33.000 kepala keluarga, dengan jumlah jiwa sekitar 118.000 orang yang kesulitan mendapatkan air bersih. Upaya penyaluran bantuan terus dilakukan guna membantu Masyarakat yang membutuhkan.

“Bantuan tidak hanya dari BPBD, ada juga penyaluran dari kapanewon dan pihak swasta,” ungkapnya.

Sumadi mengatakan, untuk penyaluran bantuan dari BPBD sudah menyasar di 11 kapanewon dengan jumlah sebanyak 358 tangki. Adapun penyaluran dari pihak ketiga yang tercatat melalui BPBD ada 259 tangki.

“Pihak-pihak yang membantu dropping air di Gunungkidul di antaranya dari Pengadilan Negeri se-DIY, Alumni UGM dari Fakultas Kehutanan, Alumni IAIN, UGK hingga Alumni SMK Negeri 2 Wonosari,” katanya.

BACA JUGA: Sumur Bor Proyek Pemda DIY Belum Optimal Atasi Kekeringan, DPRD: Kalah dengan Pemberian Swasta

Selain itu, ada penyaluran dari 11 kapanewon di Gunungkidul yang memiliki anggaran dropping sekitar 2.000 tangki. “Kalau ditotal sudah ada sekitar 2600an tangki yang disalurkan ke Masyarakat,” katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, guna mengantisipasi dampak kekeringan sudah mengalokasikan anggaran untuk penyaluran air bersih sebanyak 1.000 tangki. Selain itu, juga sudah menetapkan status siaga darurat kekeringan.

Ia menjelaskan, dengan penetapan status siaga, maka memiliki dana cadangan untuk penyaluran batuan air ke Masyarakat. Hal ini dikarenakan BPBD dapat mengankses alokasi Belanja Tak Terduga dalam upaya penanganan dampak dari musim kemarau.

“Ya kalau habis, kita bisa mengambil BTT. Tapi, untuk sekarang masih fokus menggunakan anggaran yang ada di BPBD,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%

News
| Sabtu, 27 April 2024, 17:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement