Advertisement

Kemarau Panjang, Petani di Potorono Sambat Menyusutnya Volume Panen

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 28 September 2023 - 16:37 WIB
Arief Junianto
Kemarau Panjang, Petani di Potorono Sambat Menyusutnya Volume Panen Ilustrasi panen padi. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BANTULSaat musim kemarau seperti sekarang ini, petani di Kalurahan Potorono, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul mengeluhkan hasil panen padi mereka yang menurun. Penurunan hasil panen tersebut dikarenakan berkurangnya aliran air ke lahan persawahan.  

Salah seorang petani Kapanewon Banguntapan, Kemiran mengeluhkan hasil panenan tahun ini yang lebih rendah daripada hasil panen tahun lalu. “Padinya berkurang banyak. Biasanya keluar 20 sak, sekarang hanya 12-13 sak,” katanya. 

Advertisement

Selama ini Kemiran mengelola lahan seluas 1.500 meter persegi, dari lahan tersebut dia biasanya dia dapat menghasilkan hingga 20 sak gabah dengan berat 60 kg beras per sak. 

Untuk mengairi lahan pertaniannya, menurut Kemiran selama ini dipasok menggunakan air ledeng secara gratis. Namun, selama musim kemarau, menurut Kemiran beberapa bulan belakangan, aliran air yang mengaliri lahan pertaniannya berkurang. Hal itu menurutnya menyebabkan padi hasil panennya kali ini menurun. “[Menggunakan] Air ledeng. Sulit. Masalahnya airnya kurang dari kali,” katanya. 

BACA JUGA: Hasil Panen Bagus, Petani Tembakau Gunungkidul Semingrah

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo telah memperkirakan akan terjadi penurunan hasil produksi beras tahun ini dengan terjadinya kemarau.

Meski begitu, Joko belum dapat memastikan berapa jumlah perkiraan penurunan, karena kekeringan belum berdampak pada sektor pertanian. “Perkiraan saya tahun ini terjadi penurunan produksi khususnya tanaman padi, tetapi kemungkinan, kalau segera hujan ini aman, tetapi hujannya kan enggak tahu,” katanya. 

Tahun lalu, kata dia, luas lahan pertanian ada 30.000 hektare yang menghasilkan sekitar 200 ton gabah kering giling. Menurutnya, apabila musim kemarau masih terus berlangsung dalam beberapa waktu mendatang, maka akan berdampak pada penurunan produksi padi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puncak Musim Kemarau Diprediksi Juli-Agustus, Soal El Nino Ini Kata BMKG

News
| Sabtu, 27 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement