Advertisement
Jejak Soeharto di Wukirsari
Advertisement
BANTUL—Kalurahan Wukirsari, Imogiri berperan penting dalam sejarah Indonesia, baik dalam masa kerajaan Mataram Islam maupun kemerdekaan Indonesia. Salah satunya Presiden ke-2 RI, Soeharto pernah singgah di desa ini kala menjalani perang gerilya melawan penjajah.
Lurah Wukirsari, Susilo Hapsoro mengatakan di Pucung, Wukirsari, terdapat pemandian yang dinamai Pemandian Pak Harto karena pernah dijadikan tempat singgah Soeharto.
Advertisement
Selain itu ada pabrik uang RI di Jatirejo yang juga pernah disinggahi Soeharto. "Mungkin perlu digali lagi, dikaji lagi, bisa dibukukan agar nantinya generasi muda tetap mengetahui cerita dan sejarah saat Pak Harto gerilya," katanya dalam Roadshow Kesejarahan Sejarah Lokal Tonggak Keistimewaan yang digelar Dinas Kebudayaan DIY di Pendopo Kalurahan Wukirsari, Minggu (1/10/2023).
Salah seorang warga Pucung, Asmudi merupakan saksi sejarah ketika Presiden Soeharto singgah di dekat rumahnya. "Waktu dulu membuat senjatanya [senjata perang] di musala itu [dekat rumahnya]. Lincak yang dipakai untuk tidur itu masih ada sampai sekarang," ungkapnya.
Adapun pemandian yang digunakan yakni di Sungai Watu Gathuk, yang terdapat batu sebesar rumah di tengah sungai dan masih ada sampai sekarang. "Masih ada lagi yang dulu namanya Gua Asu, untuk meditasi Bapak Soeharto dan kawan-kawannya," paparnya.
BACA JUGA: Roadshow Kesejarahan: Belajar Sejarah Asyik, Dinas Kebudayaan Gelar Teatrikal Kesejarahan
Kasi Sejarah Dinas Kebudayaan DIY, I Gede Adi Atmaja, menuturkan Roadshow Kesejarahan berlangsung di lima lokasi, salah satunya di Kalurahan Wukirsari, dengan mengangkat tema Peran Generasi Muda Memperteguh Keistimewaan Yogyakarta.
"Tujuan kegiatan ini untuk mengenalkan sejarah kepada masyarakat, agar masyarakat terinspirasi, melestarikan serta menggali potensi sumber sejarah di lingkungan masing-masing. Bisa berupa peristiwa, tokoh, monumen, tetenger dan tradisi lisan," kata dia.
Upaya ini diharapkan dapat memperkuat jati diri masyarakat dari sisi kesejarahan. "Awal roadshow ini dimulai pada 2018. Awalnya menyasar para siswa tingkat SMK/SMA dan madrasah untuk memberikan pelajaran sejarah agar lebih dicintai masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, selama ini masyarakat tidak tertarik dengan sejarah karena dianggap membosankan. Melalui Roadshow Kesejarahan ini, pihaknya mengenalkan sejarah dengan cara berbeda. "Meliputi sarasehan kesejarahan dan pentas teatrikal yang melibatkan karang taruna," katanya.
Dalam sarasehan kesejarahan, selain Lurah Wukirsari, juga dihadirkan narasumber dari penerbang Lanud Adisutjipto serta dari komunitas kesejarahan Jogja 45. Kedua narasumber ini diharapkan bisa menjadi inspirasi generasi muda di Wukirsari.
Roadshow Kesejarahan ditutup dengan penampilan teatrikal yang dikurasi oleh komunitas Jogja 45 dan diperankan oleh anggota Karang Taruna Wukirsari. Penampilan ini membawakan cerita sejarah para pejuang dari Bantul yang turut berkontribusi dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret di Kota Jogja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Direktur Program Trans 7 Ramaikan Bursa Pilkada Gunungkidul 2024
- Termasuk Claudia Scheunemann, Ini 23 Pemain Garuda Pertiwi di AFC Women's Cup
- Diantar Puluhan Pendukung, Roy Saputra Ambil Formulir Pendaftaran Cawawali Solo
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
Berita Pilihan
Advertisement
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Akhir Pekan Ini, Sabtu 4 Mei 2024, Cek di Sini
- Tarif dan Jadwal Keberangkatan Bus Damri Jogja-Bandara YIA, Sabtu 4 Mei 2024
- Top 7 News Harian Jogja Online, Sabtu 4 Mei 2024, Rencana Sultan Bentuk Dinas Baru hingga Kinerja Buruk Anggota Panwascam
- Hore! PT KCI Buka Peluang KRL Jogja-Solo Bisa Sampai Madiun
- Libur Akhir Pekan Mau Keliling Jogja, Cek Jalur Bus Trans Jogja dan Titik Rutenya di Sini
Advertisement
Advertisement