Advertisement
Kokam DIY Dibekukan, Begini Sikap PW Muhammadiyah DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) DIY dibekukan Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah melalui surat tertanggal 29 September lalu.
Dalam surat tersebut tertulis salah satu alasan pembekuan lantaran Kokam DIY dinilai tak mampu menjalankan organisasi dengan baik sesuai aturan yang ada.
Advertisement
Alasan pembekuan lainnya lantaran Kokam DIY tidak mengindahkan perintah pimpinan di atasnya. Namun, tak dijelaskan lebih rinci dari dua alasan tersebut dalam surat yang ditandatangani Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad.
Sekretaris Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah DIY, Arif Jamali menjelaskan penyebab utama pembekuan tersebut adalah kesalahpahaman komunikasi saja. “Secara detail kurang tahu, tetapi sepertinya hanya miskomunikasi. Sudah kami koordinasikan, ini bagian dari dinamika organisasi, akan dimusyawarahkan bersama,” jelasnya, Senin (2/10/2023).
BACA JUGA: Begini Pernyataan Sikap Kokam DIY Terkait Ancaman Ideologi
Saat ditanya apakah terkait politik praktis menjelang Pilpres 2024, Arif menegaskan tidak ada kaitan tersebut dalam pembekuan Kokam DIY. “Pengurus Kokam DIY juga sudah mematuhi surat pembekuan tersebut, sekarang kami sedang upayakan musyawarah bersama agar ada jalan keluarnya,” ungkapnya.
Bagi warga Muhammadiyah, menurut Arif, Kokam memiliki peran strategis dalam kegiatan sehari-hari. “Sangat strategis sekali, kegiatan-kegiatan kami selalu mengandalkan Kokam. Dari mulai kebencanaan, kegiatan pengajian, penjagaan keamanan, pengaturan lalu lintas, jadi perannya strategis sekali,” paparnya.
Terhadap pembekuan Kokam DIY, lanjut Arif, kegiatan warga Muhammadiyah terus berlanjut secara lancar. “Meskipun dibekukan dan kami menghormati keputusannya, tapi kegiatan tetap berjalan lancar karena kan bisa menggunakan baju lain tidak pakai atribut Kokam DIY lagi,” terangnya.
Pembekuan Kokam DIY, sambung Arif, sudah ditanggapi pengurus Kokam tingkat kecamatan. “Tanggapannya sangat beragam, kami juga menghormati itu. Pesan kami tetap jaga kekondusifan, masalah ini bisa dimusyawarahkan bersama,” ujarnya.
Arif mengimbau pengurus Kokam di seluruh DIY untuk tetap tenang dan tidak reaksioner atas dinamika organisasi ini. “Sikap tetap tenang ini penting agar bisa menyelesaikan masalah yang ada,” ucapnya.
Salah satu pengurus Kokam di DIY yang sudah menyatakan sikap adalah Kokam Piyungan, Bantul. Dari viedo penyernyataan sikap yang diterima Harian Jogja, Kokam Piyungan menilai pembekuan tersebut adalah tindakan otoriter dari PP Pemuda Muhammadiyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gunung Lowotobi Laki-laki Erupsi Dua Kali, Warga Diminta Waspada Lahar Hujan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harianjogja.com Kamis 9 Mei 2024: Masalah Sampah, Keracunan Massal, hingga Indonesia Vs Guinea
- Peringati Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah se Dunia, Ini yang Dilakukan PMI DIY
- Muncul Wacana Kontrak Politik Balon Wali Kota Jogja Tangani Sampah 1 Tahun, Jika Tak Mampu Minta Maaf
- Jelang Hari Raya Iduladha, Dosen Peternakan UGM Bagikan Cara Simpan Daging Kurban
- Alat Deteksi Malnutrisi Karya Guru Besar UGM Bisa Digunakan Kurang dari Lima Menit
Advertisement
Advertisement