Advertisement
Agustus 2023, Laman Pemkab Kulonprogo 129.239 Kali Diserang Hacker, Terbanyak dari Negara Ini
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kulonprogo mengaku bahwa selama Agustus 2023, laman Pemkab Kulonprogo menerima 129.239 serangan dari hacker atau peretas.
Kepala Diskominfo Kulonprogo, Agung Kurniawan mengatakan bahwa 129.239 serangan tersebut merupakan angka kumulatif dari semua laman milik Pemkab termasuk seluruh organisasi perangkat daerah (OPD).
Advertisement
“Ada top five hacking. Data Juli sampai Agustus 2023 menunjukkan serangan terbanyak pertama ada dari Amerika Serikat dengan jumlah 24.396 serangan. Kalau yang dari Indonesia ada 15.521, Singapura ada 8.951, Kamboja ada 3.274, Thailand 2.657. Itu mungkin iseng saja meretasnya,” kata Agung, Senin (2/10/2023).
Angka serangan tersebut, kata dia, meningkat jika dibandingan dengan serangan pada Juli 2023 yang mencapai 70.853 serangan.
Agung menerangkan beberapa jenis ancaman serangan tersebut antara lain malware dan ransomware yang digunakan untuk mencuri data, lalu SQL injection, phishing attack, dan denial of service (DoS).
“SQL Injection itu peretasan, phising attack itu mencuri data dengan cara pengelabuhan seperti undangan pernikahan berformat apk, kalau DoS itu gagal melakukan akses. Kami bisa tahu server yang menyerang itu karena kami punya firewall,” katanya.
BACA JUGA: Bareskrim Ikut Usut Kasus Peretasan Data oleh Bjorka
Lantaran serangan yang diterima Pemkab Kulonprogo tergolong banyak, maka Diskominfo terus berupaya mengedukasi terkait dengan budaya literasi siber. Pasalnya meskipun serangan terjadi dari luar tetapi sering serangan peretas mudah menembus sistem akibat kata kunci yang ada mudah ditebak.
“Ada workshop, pelatihan, sharing knowledge, dan juga sertifikasi keamanan siber. Kami pernah mengundang komunitas peretas untuk menyerang server Diskominfo. Jadi mereka bisa menemukan kelemahan server kami. Mereka tidak minta bayaran tetapi sertifikasi dari kami bahwa mereka bisa menembus server dan menunjukkan kelemahannya,” ucapnya.
Lebih jauh, Agung menegaskan bahwa apabila OPD di Kulonprogo memerlukan pengamanan maka OPD terkait dapat bersurat ke Diskominfo. Selanjutnya, Diskominfo akan melakukan kriptografi yang menyasar keamanan aplikasi dan infrastruktur teknologi informasi (TI), sampai backup data.
Laman Pemkab Kulonprogo, kata Agung, pernah diretas sehingga muka lama tersebut menampilkan tulisan berkaitan dengan terorisme. Tidak hanya itu laman tersebut pernah menampilkan foto bermuatan pornografi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
143 Negara Mendukung Palestina jadi Anggota Penuh PBB, 9 Menolak dan 25 Abstain
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Masih Jadi Primadona, Jalan Malioboro Dipadati Wisatawan Libur Panjang Akhir Pekan Ini
- Pengusaha, Politisi hingga Tokoh Masyarakat Maju Pemilihan Wali Kota di Kantor PDIP Jogja, Berikut Daftarnya
- Gerindra Jogja Masih Jajaki Koalisi Parpol dan Bakal Calon Wali Kota, Tunggu Proses Penyaringan
- 54 Pendaftar Akan Ikuti Seleksi Panwascam Pilkada Kota Jogja
- Viral Keributan Debt Collector dan Wisatawan, Polisi Sebut Hanya Kesalahpahaman
Advertisement
Advertisement