Advertisement

Duh, Dana Dropping Air di Kapanewon Tepus Gunungkidul Sudah Habis Padahal Kemarau Masih Panjang

David Kurniawan
Jum'at, 13 Oktober 2023 - 13:17 WIB
Ujang Hasanudin
Duh, Dana Dropping Air di Kapanewon Tepus Gunungkidul Sudah Habis Padahal Kemarau Masih Panjang Ilustrasi. - JIBI/Sunaryo Haryo Bayu

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Anggaran dropping air di Kapanewon Tepus dipastikan sudah habis. Total bantuan yang disarlurkan ke Masyarakat di tiga kalurahan mencapai 450 tangki.

Kepala Jawatan Sosial, Kapanewon Tepus, Joko Santoso mengatakan, tahun ini mengalokasikan anggaran sekitar Rp76,5 juta untuk dropping air sebanyak 450 tangki. Penyaluran ke Masyarakat sudah berlangsung sejak awal Juni lalu.

Advertisement

Ia mengungkapkan, penyaluran dilaksanakan hingga Oktober ini sehingga dana yang dimiliki sudah habis. “Bulan ini hanya tersisa 50 tangki dan sudah disalurkan ke warga di Kalurahan Tepus, Sidoharjo dan Purwodadi. Jadi memang anggaran di kami sudah habis,” kata Joko, Jumat (13/10/2023).

Menurut dia, dengan habisnya anggaran dropping di kapanewon, maka tidak bisa lagi menyalurkan bantuan. Padahal, sambung Joko, musim kemarau diperkirakan sampai November sehingga penyaluran diserahkan sepenuhnya ke BPBD Gunungkidul.

“Kita mintakan bantuan ke BPBD. Pihak kalurahan sudah diminta membuat permohonan unutk mendapatkan bantuan air bersih dari BPBD,” katanya.

BACA JUGA: Puluhan Sumur Bor Dibangun untuk Penuhi Kebutuhan Air Warga Tegalrejo

Selain mengandalkan bantuan dari BPBD, penyaluran bantuan juga bergantung pada pemberian pihak ketiga. Joko mengakui sudah ada koordinasi dengan Baznas untuk penyaluran.

“Untuk baznas Sudah yang disalurkan ke kalurahan di Tepus. Jika masih kurang, juga siap memasok lagi guna mencukupi kebutuhan di Masyarakat,” katanya.

Kepala Jawatan Sosial, Kapanewon Girisubo, Paelan mengatakan, tahun ini menargetkan bantuan air bersih secara swadaya dari kapanewon sebanyak 527 tangki. Adapun penyaluran hingga saat ini sudah mencapai 427 tangki.

“Masih sisa 100 tangki dan diperkirakan akhir Oktober ini habis,” katanya.

Menurut dia, selain penyaluran dari kapanewon dan BPBD juga ada bantuan dari pihak ketiga. Selama Oktober ada bantuan dari Baznas sebanyak 141 tangki dan Ikatan Keluarga Gunungkidul sebanyak 18 tangki.

“Tentunya kalau habis, untuk penyaluran kami minta bantuan ke BPBD yang memiliki anggaran lebih,” katanya.

Carik Sidoharjo, Tepus, Heru Eko Susilo mengatakan, wilayahnya masuk terdampak kekeringan saat kemarau. Ia tidak menampik bantuan sudah banyak disalurkan, salah satunya oleh Pemeritah Kapanewon Tepus.

“Memang ada permintaan untuk membuat proposal pengajuan bantuan ke BPBD dari kapanewon, tapi hingga sekarang belum dilakukan. Yang jelas, kalau memang mendesak, maka kami tetap berupaya agar warga mendapatkan bantuan air bersih,” kata Heru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tetangga Sebut Polisi yang Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak Adalah Orang baik dan Suka Bergaul

News
| Sabtu, 27 April 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement