Advertisement

Selokan Mataram Ditutup, 28 Kelompok Budi Daya Ikan di 4 Kapanewon di Sleman Menjerit

Jumali
Selasa, 17 Oktober 2023 - 10:57 WIB
Sunartono
Selokan Mataram Ditutup, 28 Kelompok Budi Daya Ikan di 4 Kapanewon di Sleman Menjerit Selokan Mataram Jogja - dok - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman mencatat ada sebanyak 28 kelompok pembudidaya ikan di 4 kapanewon di wilayahnya yang terdampak atas pematian aliran air Selokan Mataram selama Oktober 2023.

Adapun total luasan kolam yang terdampak atas pematian aliran air Selokan Mataram adalah seluas 230.120 meter persegi.

Advertisement

"Jika dihitung dengan jumlah produksi ikan sebanyak 831.822 kilogram," kata Kepala DP3 Sleman Suparmono, Selasa (17/10/2023).

BACA JUGA : 400 Hektare Lahan Terdampak Pematian Aliran Selokan Mataram

Lebih rinci Suparmono mengungkapkan, kelompok pembudidaya ikan di 4 kapanewon yang terdampak atas pematian aliran air Selokan Mataram itu meliputi Kapanewon Seyegan, Kapanewon Mlati, Kapanewon Gamping dan Kapanewon Godean.

Untuk Kapanewon Seyegan ada 7 kelompok pembudidaya ikan seluas 82.500 meter persegi dengan produksi sebesar 363.120 kilogram. Sedangkan di Kapanewon Mlati ada 6 kelompok pembudidaya ikan seluas 25.320 meter persegi dengan produksi 55.800 kilogram. Kapanewon Gamping ada 6 kelompok pembudidaya ikan seluas 15.500 meter persegi dengan produksi 91.152 kilogram dan Kapanewon Godean ada 9 kelompok pembudidaya ikan seluas 106.800 meter persegi dengan produksi 321.750 kilogram.

Meski memberi dampak signifikan, namun Suparmono mengungkapkan jika saat ini pembudidaya ikan di 4 kapanewon tersebut sudah melakukan panen awal. Mereka memilih memanen awal ikan mereka sebelum dimulainya perbaikan selokan.

BACA JUGA : Aliran Selokan Mataram Dimatikan Selama Oktober

"Hanya sebagian kecil kelompok yang berbudidaya dengan menggunakan sumur pompa, antara lain di Seyegan dan Mlati," lanjut Suparmono.

Dengan perbaikan Selokan Mataram ini, masing-masing kelompok memanfaatkan waktu dengan melakukan perbaikan kolam dan saluran irigasi. Selain itu, para pembudidaya ikan juga melakukan beberapa langkah untuk mengurangi dampak kekeringan pada ikan mereka.

Para pembudidaya ikan memilih mengurangi kepadatan tebar ikan yang dibudidayakan. Pengurangan padat tebar ikan yang dibudidayakan bisa menghindari stress dan menjaga kualitas air. Mereka juga melakukan pemanfaatan teknologi budidaya nila dengan sistem bioflok.

"Pada teknologi ini budidaya ikan mampu menghemat pemakaian air karena menggunakan water close system yang memungkinkan tidak melakukan penggantian air paling tidak selama 2 siklus budidaya," jelas Suparmono.

Disamping itu, mereka juga melakukan pergantian pola tebar ikan dari ikan bersisik ke budidaya ikan non sisik (seperti lele dan patin). Hal ini disebabkan karena karakteristik ikan non sisik cenderung tidak memerlukan air yang cukup banyak sebagai media hidupnya.

"Ada juga penggunaan multivitamin dan probiotik pada sistem budidaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap potensi serangan penyakit ikan," ucapnya.

BBWSSO

Sebagaimana diketahui Ahli Madya Bidang Pelaksanaan Jaringan Air BBWSSO Rr. Vicky Ariyanti mengatakan pematian aliran air selama sebulan dilakukan untuk pembangunan bangunan ukur di saluran induk, pembuatan pintu air baru dan mengecek serta pemeliharaan dari selokan mataram.

Pematian aliran air, awalnya direncanakan dilakukan selama 2 bulan, namun dalam perkembangannya akan dilakukan selama satu bulan. Hal ini dilakukan setelah ada koordinasi antara BBWSSO dengan Pemkab Sleman dan petani serta pembudidaya ikan air tawar.

"Estimasi pengerjaan untuk beton waktunya 28 hari. Nantinya kami akan usahakan penggunaan zat adictif agar pengerjaannya cepat. Dan, perkiraan kami paling cepat 3 pekan," katanya, usai rapat koordinasi penutupan selokan mataram di Ruang Rapat Wakil Bupati Sleman, Senin (25/9/2023).

Vicky menambahkan, selama sebulan pengerjaan proyek, pihakhya tidak hanya akan membangun bangunan ukur di saluran induk. Akan tetapi juga akan membuat pintu air baru dan mengecek serta pemeliharaan dari selokan mataram.

"Nantinya kami juga akan lakukan peliharaan pengerjaan tanggul," lanjutnya.

Mengenai besaran nilai proyek, Vicky mengaku belum bisa mengungkapkan. Sebab, pihaknya masih akan melihat sejauh mana kerusakan dan urgensinya. Sebab, dengan adanya pematian aliran selokan mataram maka diharapkan akan diperoleh mana saja yang segera dan harus diperbaiki.

"Nanti kami akan lihat. Sekalian dicek," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement