Advertisement
Butuh Tambahan Anggaran Dropping Air, Pemkab Gunungkidul Siap Cairkan Bantuan Tak Terduga
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul tahun ini mengalokasikan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp3 miliar. Pagu itu disediakan untuk pendanaan kegiatan yang bersifat darurat maupun tidak terencanakan, salah satunya untuk penambahan anggaran dropping air.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul, Putro Sapto Wahyono mengatakan alokasi anggaran BTT yang disediakan sebesar Rp3 miliar. Dana cadangan ini disediakan untuk membiayai pengeluaran yang tidak biasa dan diharapkan tidak terulang.
Advertisement
Beberapa kegiatan di antaranya seperti untuk keadaan darurat karena bencana, keperluan mendesak hingga pemberian bantaun sosial yang tak direncanakan sebelumnya, termasuk didalamnya untuk penyaluran air bersih pada saat ditetapkan siaga darurat kekeringan. “Intinya untuk cadangan pembiayaan yang tidak terduga,” kata Putro, Jumat (20/10/2023).
Meski sudah disiapkan, namun tak serta merta bisa langsung diambil. Putro berdalih untuk penyaluran air bersih diprioritaskan menggunakan anggaran yang melekat di organisasi perangkat daerah (OPD) pengampu.
BACA JUGA: Musim Kemarau 10 Kapanewon di Bantul Dilanda Kekeringan, Ini Daftarnya
Dia menegaskan, akses BTT bisa dilakukan pada saat alokasi yang dianggarkan melalui APBD sudah benar-benar habis. “Penyaluran diprioritaskan menggunakan anggaran di BPBD. Baru setelah habis bisa mengajukan tambahan melalui BTT,” katanya.
Putro menambahkan, dengan penetapan status siaga darurat kekeringan, maka BPBD bisa mengakses BTT untuk penyaluran bantuan air ke Masyarakat. Adapun prosesnya dengan cara Menyusun Rencana Kegiatan Anggaran disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan.
“Untuk cairnnya cepat dan mudah. Jadi, kalau benar sudah habis [anggaran droping] bisa langsung mengusulkan tambahan, maka akan kami proses secepatnya dengan menambah lewat BTT,” katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan, tahun ini mengalokasikan anggaran droping air sebanyak 1.026 tangki. Hingga Jumat (20/10/2023) sudah tersalurkan sebanyak 708 tangki yang disalurkan ke warga di 14 kapanewon. “Yang belum mengajukan permintaan bantuan ada di Kapanewon Wonosari, Playen, Semanu dan Patuk,” kata Sumadi, Jumat siang.
Menurut dia, masih ada sisa kuota sebanyak 318 tangki. Diperkirakan penyaluran bantuan hanya bertahan hingga pertengahan November dikarenakan setiap harinya ada 16 tangki yang disalurkan ke masyarakat. “Memang sudah mulai menipis. Kalau habis, kami ajukan tambahan anggaran melalui belanja tak terduga milik pemkab,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kemenko Perekonomian: Ada Plafon Rp107 Miliar untuk Beli Alsintan
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Pemkot Jogja Luncurkan Sekolah Perempuan Penyintas Kekerasan
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
- Puluhan Pewarta Berlaga di Turnamen Billiar Piala Wabup Sleman 2024 di 911 SCH, Ini Para Juaranya
- Produk Turunan Sawit UMKM Jogja Dipamerkan di Acara Indonesia Plantation Watch 2024
Advertisement
Advertisement