Advertisement
Strategi Sultan HB X Cegah Inflasi Jelang Akhir Tahun
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY mewaspadai kenaikan inflasi jelang akhir tahun bertepatan dengan masuknya musim libur panjang dan peringatan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Sejumlah instansi terkait diminta untuk berkoordinasi demi mengendalikan inflasi pangan yang diproyeksikan tetap di angka dua sampai empat persen.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, pengendalian pola tanaman pangan yang punya harga jual relatif tinggi perlu diatur sedemikian rupa agar inflasi pangan tetap terjaga. Komoditas seperti cabai rawit, cabai keriting, brambang, beras dan lain sebagainya belakangan jadi kebutuhan industri yang penting untuk dipenuhi.
Advertisement
BACA JUGA : BI DIY: Awas! Inflasi Berpotensi Meningkat Jelang Nataru Tahun Ini
“Kita bisa mengatur pola tanam pada bahan pangan pokok bernilai ekonomi tinggi. Harapan saya yang panen itu secara teknis nanti bisa kita hitung, sehingga stok itu selalu ada, bisa diatur,” terang Sultan, Rabu (25/10/2023).
Sultan juga meminta agar TPID DIY dan TPID kabupaten/kota se-DIY harus bersinergi, berdialog bersama para petani terkait rencana pengaturan pola tanam. Demikian pula dengan mengubah mindset masyarakat sebagai bagian penyedia pangan, bukan hanya sebagai masyarakat agraris yang bertani untuk memenuhi kebutuhan stok pangan seperti zaman dahulu.
Dengan pengaturan pola tanam pangan yang optimal akan membuat inflasi bisa dikendalikan. Pada tahun ini Pemda DIY berhasil menurunkan angka inflasi pada bulan September 2023 menjadi 3,30 persen YoY. Angka tersebut turun drastis dari angka 6,81% YoY pada September 2022. Namun begitu, potensi kenaikan inflasi bisa terjadi akhir tahun nanti lantaran permintaan tinggi, keterbatasan pasokan bahan pangan akibat El Nino dan kenaikan harga pangan dunia.
Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono menyebutkan, TPID DIY melakukan beberapa inisiatif dalam kerangka 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Komunikasi Efektif). Inisiatif tersebut seperti Operasi Pasar, Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP), dan Gerakan Pangan Murah untuk di sisi hilir.
"Pelaksanaan tersebut tentunya melibatkan BUMN dan swasta yang ditujukan sebagai upaya stabilisasi harga dan pasokan hingga ke tingkat masyarakat serta untuk menahan dan menjaga dinamika harga yang berkembang," katanya.
BACA JUGA : Gerakan Pangan Murah BUMD Jateng Peduli Inflasi, Subsidi dari Pemprov Jateng
Optimalisasi Kios Segoro Amarto yang ditujukan sebagai penyeimbang harga dan pasokan di pasar juga dilakukan. Kios Segoro Amarto diharapkan mendukung stabilisasi harga di pasar terutama para pedagang agar tidak menjual komoditas dengan harga terlalu tinggi. Sementara di sisi hulu, ada pendampingan dan fasilitasi petani untuk peningkatan produksi.
“Langkah-langkah tersebut di atas dilakukan TPID DIY dalam rangka menjaga stabilitas inflasi di daerah. Inflasi yang stabil yang terkendali tentunya juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian di DIY,” ucap Beny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Aparat Indonesia Tangkap 2 Kapal Vietnam saat Curi Ikan di Perairan Natuna
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Antusiasme Pelamar Tinggi, KPU Kota Jogja Sebut Kebutuhan PPK Pilkada 2024 Telah Terpenuhi
- Pelaku UMKM Kuliner di DIY Diedukasi Mengurus Sertifikasi Halal
- Eko Suwanto Desak Pemda Sediakan Anggaran Memadai untuk Wujudkan Kelurahan dan Kampung Tangguh Bencana
- Harga Tiket Rp20.000, Begini Cara Membeli Tiket KA Bandara YIA
- Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Minggu 5 Mei 2024
Advertisement
Advertisement