Advertisement

Cegah Penyakit Hewan Menular, Kulonprogo Maksimalkan Pemantauan Ternak

Newswire
Sabtu, 11 November 2023 - 12:47 WIB
Sunartono
Cegah Penyakit Hewan Menular, Kulonprogo Maksimalkan Pemantauan Ternak Sapi, hewan kurban / Ilustrasi freepik

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo mengintensifkan investigasi dan pemantauan penyakit hewan menular strategis dan zoonosis untuk menjaga kesehatan ternak

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Trenggono Trimulyo di Kulon Progo, Sabtu, mengapresiasi kerja keras tim teknis kesehatan hewan dan tim puskeswan atas dedikasi mereka dalam melaksanakan kegiatan pemantauan.

Advertisement

"Upaya ini tidak hanya melibatkan deteksi dini penyakit tetapi juga melibatkan pendekatan preventif yang luas untuk melindungi kesehatan masyarakat dan hewan di Kabupaten Kulon Progo," kata Trenggono.

BACA JUGA : Peternak di Jogja Didorong Kantongi SKKH, Ini Keuntungannya

Ia mengatakan beberapa poin kegiatan utama yang dilakukan, seperti survei lapangan yang Komprehensif. Tim teknis kesehatan hewan dan tim puskeswan di setiap kapanewon secara bersama-sama melakukan survei lapangan yang melibatkan kunjungan ke peternakan, pasar hewan, dan wilayah rawan penularan penyakit.

"Survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi risiko dan memetakan kondisi kesehatan hewan di berbagai lokasi," katanya.

Selanjutnya, pengambilan sampel yang teliti sebagai upaya mendeteksi potensi penyakit. Tim melakukan pengambilan sampel dari hewan-hewan tertentu yang memiliki risiko tinggi.

Sampel-sampel ini kemudian dianalisis secara laboratorium untuk mengidentifikasi adanya penyakit menular strategis dan zoonosis. "Untuk saat ini fokus pengambilan sampel adalah untuk investigasi parasit darah dan Penyakit PPR atau penyakit sampar pada kambing dan domba," katanya.

Sementara itu, petugas Puskeswan Sentolo Vika mengatakan timnya melakukan pemantauan penyakit hewan menular di area-area sekitar kandang penggemukan sapi tersebut.

Hal ini dilakukan untuk mendeteksi penyakit, terutama parasit darah ada di sapi kawasan tersebut atau tidak. Perlakuannya sama yaitu, diperiksa kesehatannya, diambil sampel darah, dan diberi injeksi vitamin.

Sampel yang dimasukkan ke BBVet Wates, kemudian akan diperiksa oleh petugas laboratorium terkait. Hasilnya biasa keluar dalam waktu kurang lebih empat hari. "Selanjutnya, petugas Puskeswan Sentolo akan mengkomunikasikan hasil laboratorium tersebut lalu menangani sesuai dengan hasil yang keluar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sebanyak 9 Korban Meninggal Kecelakaan Maut Bus di Ciater Dibawa ke RSUD Subang

News
| Sabtu, 11 Mei 2024, 23:17 WIB

Advertisement

alt

Hanya 85 Meter, Ini Perbatasan Negara Terkecil di Dunia

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement