Advertisement

Pekan Budaya Difabel 2023 Bakal Digelar di Desa Wisata Rumah Domes

Media Digital
Senin, 13 November 2023 - 19:57 WIB
Mediani Dyah Natalia
Pekan Budaya Difabel 2023 Bakal Digelar di Desa Wisata Rumah Domes Ketua Panitia PBD 2023, Broto Wijayanto (batik putih), Nasirun (baju hitam) dan Kepala Bidang Adat, Tradisi, Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan DIY, Eni Lestari Rahayu (kedua kanan) dalam konferensi pers Pekan Budaya Difabel, di Studio Nasirun, Senin (13/11/2023) (Harian Jogja - Lugas Subarkah)

Advertisement

BANTUL—Pekan Budaya Difabel (PBD) kembali digelar tahun ini. Dengan mengangkat tema Obah Mamah Mingset Greget, PBD 2023 akan digelar di Desa Wisata Rumah Domes, Kalurahan Sumberharjo, Prambanan.

PBD 2023 akan berlangsung selama tujuh hari, yakni 27 November hingga 3 Desember 2023. Sejak penyelenggaraan PBD 2022, diputuskan PBD akan diselenggarakan di lima kota/kabupaten di DIY secara bergantian. Setelah tahun lalu diselenggarakan di Imogiri, Bantul, maka tahun ini Sleman ditunjuk sebagai lokasi penyelenggaraan.

Advertisement

Baca Juga: Pekan Budaya Difabel Tetap Berlangsung, Suguhkan Pancarona

Ketua Panitia PBD 2023, Broto Wijayanto, menjelaskan tema Obah Mamah Mingset Greget dipilih karena menunjukkan adanya rangkaian perjalanan dan tema-tema PBD sebelumnya, yakni Titik Balik pada 2019, Pancarona pada 2020, Gemati pada 2021 dan Ngayomi Ngayemi pada 2022.

“Sekarang Obah Mamah, Mingset Greget. Poin utamanya di ketahanan pangan. Kita fokus di bergerak. Teman teman difabel mampu bergerak ke mana-mana, mampu akses banyak hal,” ujarnya dalam konferensi pers PBD 2023, di Studio Nasirun, Onggobayan Kalurahan Ngestiharjo, Kasihan, Senin (13/11/2023).

Dalam rangkaian PBD 2023, akan digelar beberapa kegiatan seperti pra acara meliputi mural rumah domes dan melukis bersama Nasirun, kemudian workshop dengan materi bahasa isyarat, pengenalan disabilitas, pengolahan sampah dan moekti therapi seni rupa. “Lalu ada pentas seni inklusi, pasar inklusi, pameran karya berupa lukisan dan sastra audio serta pemutaran film,” katanya.

Yang menarik pada penyelenggaraan PBD kali ini adalah keterlibatan langsung warga setempat yang menampilkan potensi budayanya. Sosialisasi tentang masyarakat inklusi juga dilakukan dalam bentuk wawancara atau talk show.

“Bintang tamu, akan dihadirkan Deni Aditya, standup comedian difabel. Juga ada Sifa, anak SMP yang belajar piano autodidak. Kemudian Gandana, kelompok musik yang menggunakan alat bantu difabel jadi alat musik. DJ netra yang dikolaborasikan dengan Rotra,” ungkapnya.

Baca Juga: Disbud DIY Hadirkan Pekan Budaya Difabel 2021

Selain perhelatan seni-budaya, PBD 2023 juga mengusung semangat lingkungan hidup, yakni dengan adanya bazar yang transaksinya menggunakan sampah. “Para pengunjung bisa beli apa yang ada di bazar dnegan sampah. Di pintu masuk ada bank sampah, bawa botol bekas, sampah plastik, ditukar kupon, bisa untuk beli di bazar,” paparnya. 

Kepala Bidang Adat, Tradisi, Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan DIY, Eni Lestari Rahayu, menuturkan pemilihan Sumberharjo sebagai lokasi pelaksanaan PBD 2023 karena warga di situ pernah dampak gempa 2006. “Harapanya PBD bisa memberi dampak ppsitif kepada masyarakat di kisaran Sumberharjo,” katanya.

Dalam pelaksanaan PBD selama tujuh hari, diharapkan para difabel dan masyarakat secara umum bisa datang dan mengapresiasi. “Walau temaptnya jauh, tapi asik. Kalau malam hari dilihat bagus sekali, karena tempatnya di ketinggian. Harapanya bisa membawa dampak positif ke masyarakat,” katanya.

Seniman Jogja, Nasirun, mengapresiasi pelaksanaan PBD yang sudah menginjak tahun kelima ini.  “Selamat karena telah menyapa anak-anak difabel, ini merupakan karya agung, karena nguwongke [difabel]. Dari bakat mereka kadang mau dibawa kemana, kecenderungan melukis, ketoprak, Dinas Kebudayaan DIY mengawal itu,” katanya.

Baca Juga: Seni Suluh Sumurup, Upaya Pelibatan Difabel untuk Pemajuan Kebudayaan

Penyelenggaraan PBD bukan sekadar ajang senang-senang, tetapi juga mengemban nilai-nilai utamanya nilai-nilai inklusifitas. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membangun kebersamaan masyarakat difabel dengan masyarakat luas lainnya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gugatan Kubu Pontjo Sutowo Ditolak PTUN, Penyegelan Hotel Sultan Sah

News
| Selasa, 07 Mei 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement