Advertisement
Pemkab Gunungkidul Tetap Fokus Kurangi Angka Kemiskinan, Angka Hanya Turun Tipis
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul memiliki tugas berat untuk menurunkan angka kemiskinan menjadi 13% di 2024. Tahun ini angka kemiskinan mencapai 15,60 atau turun 0,26% dibandingkan dengan posisi di 2022.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Mohammad Arif Aldian mengatakan, sudah mendapatkan data dari BPS berkaitan dengan angka kemiskinan di Bumi Handayani. Ia tidak menampik, penurunan di tahun ini tidak setinggi dengan capaian di 2022.
Advertisement
BACA JUGA : Kemiskinan di DIY Berangsur-angsur Menurun
Ia mencontohkan tahun lalu penurunannya mencapai 1,83% dari 17,61% di 2021 menjadi 15,86%. Adapun tahun ini turun menjadi 15,60. “Turunnya memang tipis karena hanya 0,26% di tahun ini,” kata Aldian, Senin (13/11/2023).
Ia mengakui, meski hanya turun tipis, namun tidak mengubah target angka penurunan di 2023 sebesar 13%. Pihaknya terus berupaya untuk mencapai target tersebut.
Aldian menjelaskan, perhitungan angka kemiskinan menggunakan pendekatan konsumsi dan nonkonsumsi. Dua hal menjadi bagian perhatian dalam upaya penurunanan kemiskinan di Gunungkidul. “Intinya upaya pencegahan dan penurunan angka kemiskinan terus dilakukan,” kata mantan Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul ini.
Adapun pelaksanaannya, pemkab tidak bekerja sama dengan Pemerintah DIY dan Pemerintah Pusat. Salah satunya untuk pemenuhan kebutuhan rumah layak huni, air bersih dan sanitasi.
BACA JUGA : 2023, Angka Kemiskinan Gunungkidul Turun Tipis
“Untuk indikator konsumsi ada program pemenuhan makanan bagi warga lansia dan kelompok disabilitas,” katanya.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (Sosial-P3A) Gunungkidul, Asti Wijayanti mengatakan, program Menu Bawann Mekari sudah dipersiapkan. Ini merupakan kepanjangan Menengok Saudara dengan Membawa Sarapan, Makan Pemenuhan Kalori Sehari.
Untuk menyukseskan program inni, tahun depan dialokasikan anggaran sekitar Rp2,26 miliar di tahun depan. Dia menjelaskan, program ini dijalankan merupakan salah satu upaya menurunkan angka kemiskinan di Bumi Handayani. Sesuai dengan target yang dicanangkan Bupati Sunaryanta, tahun depan angka kemiskinan bisa turun menjadi 13%.
Asti mengungkapakn, Menu Bawann Mekari direncanakan dengan memberikan bantuan makanan bagi kelompok anak terlantar, lansia terlantar hingga anggota disabilitas di Gunungkidul. Sesuai data yang dimiliki ada 2.506 jiwa yang menjadi sasaran program, tersebar di 18 kapanewon.
“Bantuan makanan diberikan selama 30 hari,” katanya.
Menurut dia, sudah ada by name by addres calon penerima bantuan. Asti mengungkapkan, bantuan permakanan sudah dilaksanakan di tahun ini. Jumlah penerima memang hanya 100 orang. Adapun bantuan diberikan dengan bentuk sembako senilai Rp1 juta untuk setiap penerima manfaat.
“Program sudah dilaksankaan Maret lalu. Untuk tahun depan, penerimanya akan lebih banyak,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
LPS Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Tanah Longsor di Kabupaten Luwu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Cuaca Jogja Panas Terik, Dinkes Ingatkan Masyarakat Antisipasi Heat Stroke
- Long Weekend, Saatnya Liburan! Ini Dia Rekomendasi Tempat-Tempat Wisata Seru di Jogja
- Liburan Usai, Berikut Jadwal KRL Jogja Solo Per Senin 13 Mei 2024, dari Stasiun Tugu
- Jadwal KRL Solo Jogja Awal Pekan Ini 13 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Palur
- Jadwal KA Bandara YIA Per Senin 13 Mei 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Advertisement