Advertisement

El Nino Tahun 2023 Berdampak Suhu Udara Semakin Kering dan Awal Musim Hujan Mundur di DIY

Stefani Yulindriani Ria S. R
Rabu, 15 November 2023 - 22:17 WIB
Mediani Dyah Natalia
El Nino Tahun 2023 Berdampak Suhu Udara Semakin Kering dan Awal Musim Hujan Mundur di DIY Ilustrasi Kekeringan / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–El Nino yang terjadi bersamaan dengan awal musim penghujan mengakibatkan suhu udara terasa terik dan mundurnya awal musim penghujan di DIY. Untuk menghadapinya, Stasiun Klimatologi BMKG DIY pun mengimbau petani dapat mengikuti perkembangan informasi iklim agar tidak gagal tanam dan panen. 

Kepala Stasiun Klimatologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY Reny Kraningtyas menyampaikan suhu udara di DIY masih relatif lebih rendah dari daerah lainnya di Indonesia. Stasiun Klimatologi BMKG DIY mencatat suhu udara rata-rata maksimal di DIY berkisar 32-33 derajat celcius, meski begitu pada 2 November 2023 tercatat suhu udara mencapai maksimal 35 derajat celcius. Suhu tersebut pun lebih rendah daripada suhu udara pada 21 Oktober 2019 yang mencapai 36,4 derajat celcius. 

Advertisement

Baca Juga: Perubahan Iklim, Petani Mulai Tinggallkan Pranata Mangsa

“Prediksi kami [suhu panas]  pada saat itu Oktober, tetapi ternyata awal November masih berlanjut [suhu panas]. Karena pada saat itu yang memasuki awal musim hujan untuk wilayah DIY hanya Kulonprogo bagian utara, sebagian masih musim kemarau, bisa dikatakan masa pancaroba,” katanya melalui telepon, Rabu (15/11/2023). 

Reny menyampaikan suhu udara tersebut masih normal. Dia menyampaikan suhu panas ekstrem yaitu berada di atas 35 derajat. Sementara di DIY, untuk tahun ini belum mencapai di atas 35 derajat celcius. 

Reny menyampaikan terjadinya El Nino bersamaan dengan musim kemarau tahun ini mengakibatkan suhu udara yang terasa panas. 

“Dampaknya cukup signifikan kalau kita rasakan, udara terasa panas, karena ada sinar matahari yang cukup terik [siang hari], kalau pagi dingin sekali,” ujarnya. 

Baca Juga: Gara-gara El Nino Produksi Beras DIY Diprediksi Menurun

Selain itu, El Nino yang terjadi saat musim kemarau juga berdampak pada mundurnya musim penghujan. Menurut Reny fenomena tersebut itu terjadi karena intensitas curah hujan selama bulan Oktober 2023 masih belum memenuhi 150-250 mm per bulan. Menurutnya, dalam tiga dasarian berturut intensitas curah hujan harus diatas 50 mm sehingga dapat dikatakan sebagai awal musim penghujan. 

“Sedangkan pada Oktober [2023] karena ada El Nino, sehingga puncak kemarau pada Agustus [2023] terasa panas sekali dan menyebabkan intensitas curah hujan di Oktober [2023] tidak mencapai [intensitas minimal awal musim penghujan], sehingga awal musim penghujan mundur,” katanya. 

Saat ini tengah memasuki November dasarian II, sehingga beberapa daerah di DIY telah memasuki awal musim penghujan. 

Berdasarkan prakiraan Stasiun Klimatologi BMKG DIY awal musim hujan di DIY terjadi pada November dasarian I di Kabupaten Kulonprogo bagian utara. Kemudian pada November dasarian II meliputi Kabupaten Sleman bagian utara dan Kabupaten Gunungkidul bagian tengah dan selatan. 

Sementara daerah lainnya yang belum memasuki awal musim penghujan tengah memasuki musim pancaroba. Sehingga menurut Reny, dapat terjadi hujan di beberapa daerah lainnya. 

Diperkirakan awal musim penghujan pada November dasarian III meliputi Kabupaten Kulonprogo bagian tengah dan selatan, sebagian Kabupaten Bantul bagian barat, tengah dan selatan, serta Kabupaten Gunungkidul bagian utara. Kemudian pada Desember dasarian I meliputi Kabupaten Sleman bagian selatan, Kabupaten Bantul bagian utara, dan sebagian Kabupaten Gunungkidul bagian barat. 

Baca Juga: BMKG: Tahun Ini Jadi Tahun Terpanas sepanjang Sejarah Pencatatan Iklim di Bumi

Menghadapi mundurnya musim penghujan di beberapa wilayah di DIY, Reny pun mengimbau agar para petani dapat mengikuti perkembangan perubahan iklim di DIY sehingga dapat disesuaikan dengan masa tanamnya. 

“Kalau petani tidak tahu perkembangan iklim, tetapi hanya berdasarkan ilmu titen dan pranatamangsa, itu sekarang tidak bisa menjadi patokan, karena musim penghujan mundur. Petani harus mengakses info iklim. Agar mereka tidak gagal panen, dan tidak gagal tanam,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Belum Pikirkan Pilkada DKI Jakarta dan Ingin Rehat Dulu

News
| Sabtu, 27 April 2024, 14:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement