Advertisement
Uji Lab 5 Anak Suspek Penyakit Japanese Encephalitis di Kulonprogo Selesai, Begini Hasilnya
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Hasil uji laboratorium lima anak di Kulonprogo yang suspek penyakit radang otak yang disebabkan oleh infeksi virus Japanese Encephalitis telah keluar.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo mengabarkan bahwa hasil pemeriksaan kelima anak suspek itu menunjukkan hasil negatif Japanese Encephalitis.
Advertisement
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kulonprogo, Rina Nuryati mengatakan hasil pemeriksaan laboratorium untuk lima anak suspek JE baru saja keluar. “Hasil pemeriksaan lab untuk anak suspek Japanese Encephalitis sudah keluar. Hasilnya negatif semua,” kata Rina dihubungi, Rabu (15/11/2023).
Rina menambahkan pemeriksaan dilakukan oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.
BACA JUGA: Seorang Anak di Kulonprogo Meninggal Akibat Virus Peradangan Otak, Empat Lainnya Suspek
Dengan begitu, satu dari lima anak suspek JE yang sebelumnya dinyatakan meninggal dunia bukan karena penyakit Japanese Encephalitis (JE).
Kendati demikian Dinkes Kulonprogo tetap mengimbau agar masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan imunisasi. “Masyarakat tetap tenang, tidak usah panik. Kasus JE dapat kita cegah dengan perilaku hidup bersih dan sehat juga imunisasi. Sukseskan jadwal imunisasi Japanese Encephalitis DIY tahun 2024,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Perkuat Armada Penelitian Laut, Dua Kapal Riset Nasional Dibangun BRIN
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Panduan Pendaftaran ASPD untuk Siswa Luar DIY, Cek di Sini
- Abdi Dalem Kraton Yogyakarta Ikut Mendaftar sebagai Calon Walikota Jogja di Pilkada 2024
- Pemkot Jogja dan Pemkab Bantul Kerja Sama Pengolahan Sampah di Bawuran
- Sampah di Depo Membeludak dan Meluber, Warga Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Jogja
- PHRI DIY Khawatirkan Dampak Larangan Study Tour
Advertisement
Advertisement