Advertisement
Awal Musim Hujan, 1 Kasus DBD Tercatat di RS Pratama Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Musim penghujan baru beberapa hari terjadi di Kota Jogja. Namun, RS Pratama Kota Jogja telah mencatat adanya satu kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kasus ini diketahui terjadi di bulan November. Penderitanya adalah anak.
Angka ini sebenarnya masih lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Ini lantaran musim hujan di Kota Jogja yang belum berlangsung lama. Misalnya saja pada bulan September dan Oktober ada 6 dan 7 kasus DBD yang ditangani di rumah sakit milik Pemkot Jogja ini.
Advertisement
"Di (musim hujan) awal 2023 lalu juga ada kasus pasien demam berdarah di Januari dan Februari, masing-masing dua kasus," ujar Kasi Pelayanan Medis dan Keperawatan RS Pratama Bayu Subagja saat ditemui, Kamis (16/11/2023).
Direktur RS Pratama Arief Haritono menyebut geografis Kota Jogja yang banyak akan permukiman padat penduduk menjadi rentan akan penularan DBD. Misalnya, seperti di wilayah Kemantren Keraton dan Kotagede.
Belum lagi, Kota Jogja merupakan wilayah endemis DBD yang menjadikan nyamuk Aides Aegypty dipastikan ada. Menurut Arief, genangan air kerap terjadi di sela-sela rumah yang berhimpitan. Genangan air inilah yang berpotensi menjadi tempat menetasnya telur-telur nyamuk.
BACA JUGA: Kalah dari Maroko di Piala Dunia U-17, Timnas Masih Berpeluang Lolos, Ini Detailnya
"Biasanya air itu nyanthol di talang rumah. Yang namanya telur Aides Aegypty akan hidup di tempat kering selama 4 bulan, begitu dimasukkan (air) tidak sampai dua menit itu sudah menetas. Makanya kenapa setiap musim hujan banyak nyamuk," jelasnya.
Biasanya, DBD diawali dengan demam tinggi yang diikuti oleh rasa mual, hingga badan lemas dan napsu makan berkurang. Bahkan jika parah, penderita akan sampai mengalami pingsan.
Ia mengimbau jika menemui gejala DBD masyarakat diminta untuk mendatangi fasyankes terdekat. Arief menambahkan pencegahan DBD bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya dengan 3M atau menguras, menutup, dan mengubur barang-barang yang tidak terpakai. Selanjutnya, memastikan talang rumah tak digenangi air. "Selain itu, perilaku hidup bersih dan sehat juga perlu menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Refleksi Kepemimpinan Walkot Madiun: Perkuat Ekonomi dari Sektor Wisata & UMKM
- Ayo Nobar! Videotron Susu Murni Boyolali bakal Putar Semifinal Piala Asia U-23
- PDIP Sukoharjo Segera Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup, Ini Jadwalnya
- PBB Sebut Butuh 14 Tahun untuk Membersihkan 37 Juta Ton Reruntuhan di Gaza
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 27 April 2024: Tol Jogja-Bawen hingga Vietnam Gagal Melaju ke Semifinal Piala Asia
- Simak! Jalur Trans Jogja Lengkap, ke UGM, UNY, Rumah Sakit dan Tempat Wisata
- Potensi Wisata Offroad Mulai Diminati Segmen Komunitas dan Keluarga di Jogja
- Sastrawan Joko Pinurbo Wafat di Usia 61 Tahun
- Pengusaha Bakpia Ramaikan Bursa Pilkada Jogja 2024
Advertisement
Advertisement