Advertisement
Pasar Desa Gabusan Akan Ditata Tahun Depan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Pasar Desa Gabusan di Kalurahan Timbulharjo, Sewon, Bantul sudah bertahun-tahun tak terkelola meski masih ada pedagang yang berjualan. Tahun depan, pihak kalurahan akan menata dan mengelola ulang pasar yang berlokasi di utara Pasar Seni dan Wisata Gabusan (PSWG) ini.
Lurah Timbulharjo, Anif Arkhan, menjelaskan pasar tersebut saat ini tidak ada yang mengelola baik dari kalurahan maupun Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul, walau masih ada sejumlah pedagang uang beroperasi. “Sementara ini belum kami kelola,” katanya, Jumat (17/11/2023).
Advertisement
BACA JUGA: DKPP Bantul Imbau Petani Lakukan Penanaman Menyesuaikan Kondisi Cuaca
Ia tidak tahu betul bagaimana dulu pengelolaan pasar yang sudah berdiri sejak sekitar 1990 itu bisa terhenti sehingga saat ini para pedagang bergerak sendiri-sendiri. Di lokasi yang berstatus Tanah Kas Desa itu bahkan banyak didirikan bangunan untuk hunian tanpa seizin kalurahan.
Menindaklanjuti hal ini, Kalurahan Timbulharjo berencana akan menata pasar tersebut pada 2024 mendatang. “2024 kami akan mengelola pasarnya, bukan yang sudah jadi hunian. Itu harus ada perkal [Peraturan Kalurahan] sebagai payung hukum, untuk mengambil retribusi,” katanya.
Karena selama ini belum terkelola, ia juga belum memiliki data pedagang yang beroperasi di sana. Nantinya pihak kalurahan akan mengundang semua pedagang untuk disosialisasikan perkal terkait penataan dan pemungutan retribusi tersebut.
Ia juga mengaku sudah pernah berdiskusi dengan beberapa pedagang di pasar itu dan mereka setuju jika akan ada penataan. Namun ia menegaskan tidak ada penataan fisik yang besar di pasar itu. “Paling kita hanya merenovasi yang rusak,” paparnya.
Namun ia berharap dengan penataan ini nantinya kebersihan dan kenyamanan pasar bisa lebih diperhatikan. Diharapkan pula dari penataan ini bisa memberi kontribusi pada pendapatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sebelumnya, Kalurahan Timbulharjo juga telah menata satu pasar desa lainnya yakni Pasar Kepek pada 2021. Penataan tersebut terbukti meningkatkan PAD dari pasar. “Kami menggandeng BUMDes [Badan Usaha Milik Desa], 2021 Rp70 juta, 2022 Rp89 juta. Harapan kami 2023 ini Rp100 juta,” ungkapnya.
Di Pasar Kepek terdapat sekitar 200 pedagang, yang beroperasi dari pagi sampai sore. Dari sisi kunjungan, menurutnya pasar tersebut cukup ramai. Dihitung dari jumlah pendapatan dari jasa parkir, diperkirakan rata-rata pengunjung per hari mencapai 400 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Warung Makan Yu Ngademi, Kuliner Legendaris Penghuni Pasar Ngasem
- Info Stok Darah dan Lokasi Donor Darah di Jogja di Wilayah DIY, Jumat 17 Mei 2024
- Nadiem Luncurkan Indonesian Heritage Agency Di Vredeburg
- Harga Bawang Masih Tinggi di Pasaran, Disperindag DIY Gencarkan Operasi Pasar
- Syarat Siswa Luar DIY Daftar PBDB SMA, Link Pendaftaran dan Jadwal Pelaksanaan ASPD 2024
Advertisement
Advertisement