Advertisement

DBD di Gunungkidul Diklaim Terkendali, Dinkes: Tidak Perlu Nyamuk Wolbachia

Newswire
Jum'at, 17 November 2023 - 13:17 WIB
Maya Herawati
DBD di Gunungkidul Diklaim Terkendali, Dinkes: Tidak Perlu Nyamuk Wolbachia Nyamuk / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul memastikan penyakit demam berdarah dengue (DBD) terkendali, sehingga tidak diperlukan penyebaran nyamuk dengan wolbachia.

Hingga sekarang belum ada rencana penebaran nyamuk wolbachia untuk penanggulangan DBD.  Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty di Gunungkidul, mengatakan hingga akhir Oktober 2023, warga terjangkit ada 140 kasus dengan korban meninggal dunia satu orang. Jumlah ini lebih sedikit ketimbang kejadian di 2022 yang mencapai 449 kasus dengan korban meninggal tiga orang.

Advertisement

"Adapun tren kasus penyebaran DBD di Gunungkidul di 2023, cenderung menurun dibandingkan penyebaran di tahun-tahun sebelumnya. Sehingga, tidak perlu adanya pelepasan nyamuk wolbachia," kata Dewi, Jumat (17/11/2023).

BACA JUGA: Sejumlah Barang Disita Polisi, Ketua KPK Minta Keadilan

Ia mengatakan langkahnya menyebarkan nyamuk wolbachia untuk melumpuhkan virus dengue yang menyebabkan DBD. Teknik ini sudah diterapkan di beberapa daerah di DIY, seperti Bantul dan Sleman.

Meski demikian, ia memastikan di Gunungkidul belum ada rencana penyebaran benih nyamuk jenis ini.

“Sejak beberapa tahun lalu ada cara baru untuk pencegahan penyakit DBD. Kami optimistis, kasus DBD di Gunungkidul dapat dikendalikan dengan cara yang dilakukan masyarakat," katanya.

Meski demikian, ia memastikan untuk upaya pencegahan akan terus dilakukan. Dia tidak menampik masyarakat sudah paham dengan penanggulangan seperti menguras bak air secara berkala, mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang nyamuk atau menutup bak tempat air.

Penyebaran DBD erat kaitannya dengan kebersihan lingkungan. Oleh karena itu, masyarakat diminta terus menjaga pola hidup bersih sehat dan rajin berolahraga.

“Dengan daya tahan tubuh tetap kuat, maka potensi terserang penyakit juga semakin kecil,” katanya.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Zoonosis, Dinas Kesehatan Gunungkidul Yuyun Ika Pratiwi mengatakan tren penyebaran DBD di tahun ini cenderung menurun. Hal tersebut terlihat dari data penyebaran kasus.

Meski demikian, ia mengakui potensi peningkatan kasus sangat mungkin terjadi saat musim hujan. Untuk itu, ia minta masyarakat tetap mewaspadai penyebaran penyakit ini dengan melakukan berbagai pencegahan. “Pencegahan sangat butuh partisipasi dari masyarakat agar hasilnya bisa lebih dioptimalkan,” katanya.

Yuyun menambahkan secara teori nyamuk akan berkembang biak secara pesat di musim hujan, karena medianya lebih banyak tersedia ketimbang saat kemarau.

"Jadi, sangat mungkin ada potensi peningkatan kasus karena memang penyebaran DBD, termasuk penyakit musiman, khususnya banyak menjangkit saat musim hujan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring

News
| Minggu, 28 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement