Advertisement
Digelar Lagi Tahun Ini, Festival Sumonar Alihwahanakan Karya Maestro Affandi dan Sudjojono
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gelaran pertunjukan video mapping tahunan bertajuk Festival Sumonar digelar kembali pada Sabtu (25/11/2023). Uniknya, dalam Festival Sumonar yang tahun ini digelar di Museum Affandi dan Titik Nol Kilometer tersebut, akan ditampilkan video mapping yang merupakan gubahan karya maestro seni lukis Tanah Air, Affandi dan Sudjojono.
“Tak hanya instalasi seni cahaya, tetapi juga karya dua dimensi dari berbagai seniman rupa Indonesia,” kata kurator Festival Sumonar, Ignatia Nilu, Kamis (23/11/2023).
Advertisement
Nilu menjelaskan tak hanya video mapping, Festival Sumonar tahun ini juga akan menawarkan refleksi atas pemikiran maestro seni melalui karya-karyanya.
“Kami melakukan interpretasi atas karya-karya yang ada, untuk karya Affandi dan Sudjono kami menggali bahan interpretasi dari sumber-sumber sejarah yang ada,” terangnya.
Afandi dan Sudjojono, jelas Nilu, adalah seniman seni rupa Indonesia yang penting untuk terus dibahas karya-karyanya karena peran penting mereka dalam membangun corak kesenian kontemporer.
“Posisi Afandi ini luar biasa sekali, beliau menjadikan kaya-karyanya sebagai bahan diplomasi ke seluruh dunia saat Indonesia baru merdeka agar dikenal dunia,” ungkapnya.
Sementara Sudjojono, menurut Nilu, memberi pondasi seni rupa Indonesia untuk selalu membawa semangat perjuangan akar rumput. “Karya-karya Sudjojono ini dalam konteks perjuangan Indonesia membawa semangat bahwa seni rupa bisa jadi medium menyuarakan suara-suara akar rumput dalam perjuangan,” tuturnya.
BACA JUGA: Sumonar, Festival Video Mapping Pertama di Indonesia
Direktur Sumonar, Donny Raphael menerangkan tak hanya karya dua maestro seni rupa Indonesia yang akan digubah dalam pameran itu. “Ada seniman-seniman lain, seperti Heri Dono dan Gunawan Maryanto,” katnaya.
Tak hanya melulu karya seni rupa seperti lukisan, instalasi, hingga patung, jelas Donny, kaya puisi juga akan dialihwahanakan jadi video mapping. “Seperti karya Mas Cindil [Alm. Gunawan Maryanto] itu juga akan digubah dengan kolaborasi bersama seniman cahaya ini,” ujarnya.
Gelaran ini juga akan menyelenggarakan workshop video mapping. “Kami juga akan menyelenggarakan workshop video mapping di Museum Affandi ini agar ekosistem seni cahaya ini terus berkembang,” tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil, Komunikasi dengan Partai Lain Terus Berlanjut
- Study Tour SMA/SMK/SLB Negeri di Solo dan Sukoharjo Sudah Lama Dilarang
- Kasus Bak Gunung Es, Jogja Bikin Sekolah untuk Perempuan Penyintas Kekerasan
- Pendaftaran Ditutup, 2 Figur Eksternal Daftar Bakal Cawabup PDIP Sukoharjo
Berita Pilihan
Advertisement
Menhub Budi Karya Sebut Pembangunan Infrastruktur Transportasi Meningkat Selama 10 Tahun Terakhir
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Nadiem Luncurkan Indonesian Heritage Agency Di Vredeburg
- Harga Bawang Masih Tinggi di Pasaran, Disperindag DIY Gencarkan Operasi Pasar
- Pergelaran Macapat Rikat Rakit Raket 2024, Tekad Kuat Untuk Menjaga Identitas Yogyakarta
- Panduan Pendaftaran ASPD untuk Siswa Luar DIY, Cek di Sini
- Abdi Dalem Kraton Yogyakarta Ikut Mendaftar sebagai Calon Walikota Jogja di Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement