Advertisement

Pemintaan Droping Air Masih Tinggi, BPBD Gunungkidul Ajukan Anggaran Sebanyak 300 Tangki

David Kurniawan
Minggu, 26 November 2023 - 17:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Pemintaan Droping Air Masih Tinggi, BPBD Gunungkidul Ajukan Anggaran Sebanyak 300 Tangki Mobil tangki air milik BPBD Gunungkidul saat meyalurkan bantuan kepada warga di Dusun Kwarasan Kulon, Kedungkeris, Nglipar. foto diambil beberapa waktu lalu. - Ist/ dok BPBD Gunungkidul

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—BPBD Gunungkidul memastikan anggaran untuk droping air sebanyak 1.026 tangki telah habis. Meski demikian, saat ini masih banyak warga yang mengajukan permohonan air bersih sehingga diajukan tambahan anggaran sebanyak 300 tangki.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan, hujan mulai mengguyur di wilayah Bumi Handayani. Namun, keberadaannya belum merata sehingga permintaan air bersih di Masyarakat masih tinggi.

Advertisement

“Masih banyak yang minta dan sekarang penyaluran bantuan masih berlangsung,” kata Sumadi kepada wartawan, Minggu (26/11/2023).

BACA JUGA: Warga Keluhkan Jalur Perbatasan Gunungkidul-Klaten Masih Gelap

Dia menjelaskan, di tahun ini ada alokasi bantuan sebanyak 1.026 tangki untuk Masyarakat. Namun jatah tersebut sudah disalurkan semuanya sejak awal November lalu.

Oleh karenanya, lanjut Sumadi, BPBD mengajukan tambahan anggaran untuk droping sebanyak 300 tangki air bersih. Total hingga sekarang yang disalurkan ke Masyarakat sudah mencapai 1.100 tangki.

“Ini yang dari BPBD. Sedangkan bantuan ada yang diberikan dari kapanewon maupun pihak ketiga,” katanya.

Menurut dia, tambahan anggaran diambil dari alokasi Belanja Tidak Terduga milik Pemkab Gunungkidul. Diungkapkannya, dana ini bisa dipergunakan karena sudah menetapkan status siaga darurat kekeringan sejak Juli lalu.

“Harusnya habis pada September, tapi diperpanjang lagi hingga akhir November. Memang untuk droping yang dipergunakan anggaran rutin, tapi setelah habis maka langsung mengajukan tambahan ke Badan Keuangan dan Aset Daerah,” katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono mengungkapan berdasarkan prakiraan dari BMKG, awal penghujan di Bumi Handayani tidak bersamaan. Minggu ketiga November hujan diprediksi mulai mengguyur zona utara Gunungkidul.

“Nanti disusul zona Selatan, tengah dan lainnya hingga wilayah Gunungkidul benar-benar memasuki musim hujan,” katanya.

Meski turunnya hujan saat ini belum merata, ia berharap kepada Masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana yang mungkin muncul. Untuk antisipasi, Purwono mengakui sudah melaksanakan rapat koordinasi di internal BPBD maupun dengan Pemerintah DIY.

“Tentu kami siagakan personel untuk membantu Masyarakat pada saat terjadi musibah,” katanya.

Menurut dia, hujan yang turun sudah mulai melihatkan peta kerawanan bencana, salah satunya angin kencang. Beberapa waktu lalu, lanjut dia, terjadi embusan angin kencang yang menyebabkan puluhan rumah di Kalurahan Rejosari, Semin rusak.

“Kami mengimbau kepada Masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana, meski sekarang baru awal penghujan,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bisnis Data Center NeutraDC Hadir Sebagai Penyedia AI Enabler di Indonesia Cloud & Datacenter Convention 2024

News
| Jum'at, 17 Mei 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia

Wisata
| Selasa, 14 Mei 2024, 22:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement