Advertisement
Sambut Libur Akhir Tahun, Begini Skema Rekayasa Lalu Lintas di Simpang Empat Pasar Glagah
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Perhubungan (Dishub) Kulonprogo dan Dishub DIY sepakat menerapkan rekayasa lalu lintas di sekitar Pasar Glagah, Kapanewon Temon.
Dalam peninjauan yang mereka lakukan pada ruas-ruas jalan di sekitar Pasar Glagah, Kamis (7/12/2023), diputuskan bahwa rekayasa lalu lintas akan diterapkan pada perempatan Pasar Glagah.
Advertisement
Nantinya, perempatan tersebut akan diubah menjadi simpang tiga dengan beberapa ketentuan.
Peninjauan tersebut dilakukan Dishun Kulonprogo dan Dishub DIY dalam rangka persiapan Natal dan libur akhir tahun.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub DIY, Rizki Budi Utomo mengatakan ada satu ruas jalan pendek sekitar 47 meter yang menghubungkan ruas jalan Congot-Ngremang dan Demen-Glagah.
Jalan tersebut diprediksi memunculkan antrean kendaraan yang panjang ke ruas Demen-Glagah.
Kesimpulannya, simpang tiga sisi utara Pasar Glagah akan diberlakukan verboden atau satu arah dari arah selatan.
Lalu, pengendara dari arah Demen di simpang sisi utara Pasar Glagah yang akan menuju ke selatan diarahkan ke barat dan akan dibuatkan putar balik di bagian barat Makam Glagah.
Rizki menambahkan di Jembatan Glagah akan diberi yellow box junction agar kendaraan tidak berhenti di atas jembatan menyusul kemungkinan rangkaian kendaraan yang terkena traffic light terlalu panjang.
Guna mengantisipasi ketidaktahuan pengendara mengenai keberadaan yellow box junction, Dishub DIY meminta Pemkab Kulonprogo untuk menambah papan tambahan larangan berhenti di atas jembatan baik di ujung timur dan barat.
Sementara itu, Plt Kepala Dishub Kulonprogo, Bambang Sutrisno akan ada banyak kendaraan datang dari arah Jakarta.
Oleh sebab itu, dia menyampaikana agar pendatang dapat mengetahui ruas-ruas jalan rawat macet.
Beberapa ruas jalan itu berada di Toyan, Terminal Wates, Simpang Lima Karangnongko, Milir, Sentolo sampai Jembatan Sungai Progo.
Dia memberi opsi jalan alternatif dari sisi utara yaitu masuk lewat Nanggulan. Sedangkan kalau sisi Selatan dapat melalui Jalan Daendels. Konsentrasi arus kendaraan dengan itu dapat dipecah. Situasi macet menjadi minim. "Karenan itu, Jembatan Glagah rencananya akan dibuka tanggal 15 Desember untuk memecah arus kendaraan," katanya.
BACA JUGA: Jelang Libur Nataru, Dishub Sleman Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Objek Wisata
Sementara itu, Staf Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas III Yogyakarta, Galant Puruhita mengatakan tidak semua kendaraan dapat melintas di Jembatan Glagah menjelang libur akhir tahun.
Hal itu lantaran adanya ketentuan batas beban kendaraan yang dapat lewat. "Kalau Jembatan Glagah sudah jadi [bisa dilewati kendaraan] tapi bebannya belum bisa sesuai standar jalan nasional, maksimal delapan ton," kata Galant.
Galant menambahkan kendaraan berat akan dialihkan. Apabila kendaraan tersebut datang dari arah timur maka akan diarahkan ke arah Simpang Sogan.
"Atau bisa juga yang dari Brosot itu lurus lewat Nagung dan tembus ke Toyan. Sementara yang dari arah Barat setelah masuk DIY itu dari Congot belok kiri masuk jalan nasional," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Penjelasan KNKT Terkait Pesawat Jatuh di Lapangan Sunburst Bumi Serpong Damai
Advertisement
Rekomendasi Menikmati Sendratari dan Pertunjukan Wayang di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Panduan Jalur Trans Jogja, Melewati Kampus, Malioboro, Terminal Giwangan hingga Prambanan
- IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di Sleman
- 2 Nelayan Pantai Sadeng Gunungkidul Hilang Misterus, Begini Kronologinya
- Anak Muda Diedukasi Jadi Pengusaha Lewat Event Lari Pejuang Run 2024 di UGM
- Tabrak Pohon, Warga Bantul Meninggal Dunia di Jalan Paris-Panggang
Advertisement
Advertisement