Advertisement

Tidak Ada Lonjakan Pneumonia, Dinkes Sarankan Pakai Masker dalam Kondisi Tertentu

Lugas Subarkah
Senin, 11 Desember 2023 - 21:17 WIB
Mediani Dyah Natalia
Tidak Ada Lonjakan Pneumonia, Dinkes Sarankan Pakai Masker dalam Kondisi Tertentu Bayi / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com BANTUL—Pneumonia dikabarkan mulai merebak di beberapa daerah termasuk di DKI Jakarta. Di Bantul, sampai saat ini belum terjadi lonjakan penyakit ini. Masyarakat diimbau waspada dengan memakai masker dan menjaga kebersihan.

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Bantul, Samsu Aryanto, menjelaskan Kasus pneumonia di Bantul saat ini masih dalam tren wajar. “Tidak ada peningkatan kasus pneumoni baik pada anak maupun dewasa,” ujarnya, Senin (11/12/2023).

Advertisement

Adapun data total kasus pneumonia sepanjang 2023 hingga akhir November, tercatat 2.838 kasus. “Tapi jumlahnya masih wajar, tidak ada lonjakan. Ini kan kumulatif. Tidak ada kenaikan yang signifikan. 2022 angkanya masih di sekitaran itu untuk kurun waktu yang sama,” ungkapnya.

Baca Juga:

Heboh Pneumonia Misterius, Dinkes Jogja: Tak Ada Peningkatan Kasus

Fakta Mycoplasma Pneumonia: Penyebaran Tak Secepat Covid-19 dan Tingkat Kematian Rendah, Tetap Waspada!

Pneumonia Misterius Menyebar, RSA UGM: Pakai Masker Lagi

Data tersebut dikumpulkan dari fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) baik puskesmas maupun rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta. “Tidak ada peningkatan kasus baik tren bulanan maupun dibanding tahun sebelumnya dengan periode yang sama,” kata dia.

Meski demikian, masyarakat tetap perlu waspada dengan tren pneumonia yang merebak di beberapa daerah. Masyarakat disarankan menggunakan masker untuk mereka yang merasa sakit atau ketika bersinggunang dengan orang lain di dalam ruang tertutup. “Pakai masker masih relevan untuk pencegahan pneumonia,” ujarnya.

Kemudian menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), salah satunya dengna rajin mencuci tangan. “Cuci tangan, PHBS, masih kita rekomendasikan untuk pencegahan penyakit secara umum termasuk pneumonia,” katanya.

Adapun faktor terjadinya pneumonia bisa disebabkan berbagai faktor, termasuk cuaca dan lingkungan. “Perubahan cuaca memicu gangguan kesehatan, lingkungan tercemar polusi juga bisa mengganggu saluran pernafasan,” paparnya.

Khusus pada anak-anak, lebih rentan terkena pneumonia karena kekebalan tubuhnya yang lebih lemah dibanding orang dewasa. “Kondisi balita lebih rentan, daya tahan tidak sekuat yang dewasa, akhirnya banyak ditemukan ada pada anak. Tapi masih bisa dikendalikan, tidak terjadi fatalitas sampai saat ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kerusakan Akibat Gempa Garut Terjadi di Empat Kabupaten, Terparah Bandung

News
| Minggu, 28 April 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement