Advertisement
Empat Pasang Pengantin Nikah Bareng, Minta Restu ke Penghuni Panti Wredha Budi Dharma
Advertisement
Harianjogja.com, UMBULHARJO—Empat pasang pengantin menggelar prosesi pernikahan di Panti Wredha Budi Dharma yang berlokasi di Giwangan, Umbulharjo, Kota Jogja, Kamis (21/12/2023). Ke-empat pasang pengantin yang merupakan warga Kota Jogja dari berbagai usia itu memohon doa restu sekaligus sungkem kepada para penghuni panti. Kegiatan ini dikemas dalam gelaran Nikah Bareng Restu Ibu.
Ketua Forum Ta'aruf Indonesia (Fortais) DIY yang juga sebagai inisiator acara, Ryan Budi Nuryanto menuturkan keempat pasang pengantin ini bukanlah penghuni Panti Wredha Budi Dharma. Namun, mereka sungkem dan memohon doa restu dengan tulus kepada para penghuni panti. Penghuni panti ini menjadi perwakilan dari ibu masing-masing mempelai. Ryan mengatakan kegiatan ini dilakukan secara sosial dan gratis tanpa pungutan biaya.
Advertisement
Tak tanggung-tanggung, dia juga turut menggandeng berbagai pihak pendukung. Mulai dari make up artist, fotografer, wedding organizer, hingga Paguyuban Pranatacara Yogyakarta. Tak hanya itu, prosesi pernikahan juga dilengkapi dengan seserahan yang berisi bahan pangan. Ada juga mas kawin seperangkat alat salat dan cincin seberat dua gram.
"Ini juga dalam rangka menyambut tahun baru. Biasanya, semua kebutuhan pokok naik, kami ingin meringankan. Termasuk biaya wedding itu naik. Makanya, kami membantu memfasilitasinya seperti ini," ujar Ryan saat ditemui, Kamis (21/12/2023).
Baca Juga:
Tiga Pasangan Ikuti Nikah Bareng, Serukan Pesan Pemilu Damai
Nikah Bareng di Teras 2 Malioboro Jadi Usaha Tingkatkan Kunjungan Wisata
Pertama Kali di Indonesia, 10 Pengantin di Jogja Nikah Bareng Secara Virtual
Ini merupakan ke-17 kalinya gelaran nikah massal yang dia inisiasi. Kali ini, Ryan sengaja memilih dilaksanakan di panti wredha. Menurut Ryan, ini menjadi wujud kepeduliannya kepada orang tua, utamanya ibu yang kurang beruntung. Sekaligus menjadi simbol penghormatan kepada para ibu.
"Kita lihat fenomena di TV banyak orang terjadi kekerasan kemanusiaan, lalu pernikahan yang hedon-hedon. Kita buat sesuatu yang bisa menginspirasi. Kemewahan itu bukan dari biayanya, tapi dari restu orang tua," ungkapnya.
Salah satu mempelai wanita Mulyantarsih tampak cantik dengan riasan wajah dan gaun berwarna abu-abu. Dia dan pasangannya, Heru Sulistiyanto merasa senang dengan gelaran nikah bareng ini. Mulyantarsih merasa terbantu lantaran tak perlu merogoh kocek untuk melaksanakan prosesi pernikahan. Semua sudah disiapkan lengkap dan gratis tanpa biaya. Apalagi, beberapa waktu lalu dia sempat jatuh sakit sehingga membutuhkan biaya yang cukup banyak untuk pengobatan. Dia berharap, pernikahannya kali ini bisa mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah.
"Saya mengajak untuk jangan gengsi karena jangan sampai kita menikah malah punya hutang banyak dan tidak bahagia," ungkap warga Pengok ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah PMI DIY Minggu 1 Mei 2024 dan Jadwal Donor Darah
- Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutan Serikat Buruh pada Momen May Day
- Hari Buruh, Korban Apartemen Malioboro City Demo Perjuangkan Hak Kepemilikan
- Pemkot Jogja Masih Menunda Pembangunan TPS 3R di Piyungan, Ini Alasannya
- Peringati May Day, Pemkot Jogja Dorong Pekerja Tingkatkan Hard Skill dan Soft Skill
Advertisement
Advertisement