Advertisement

Jawa Masih Saja Panas Terik, Ini Penjelasan BMKG soal Kapan Hujan

Restu Wahyuning Asih
Kamis, 21 Desember 2023 - 16:37 WIB
Arief Junianto
Jawa Masih Saja Panas Terik, Ini Penjelasan BMKG soal Kapan Hujan Foto ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan faktor penyebab cuaca panas yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia seperti Jawa dan Nusa Tenggara.

Cuaca panas yang terjadi akhir-akhir ini menimpa sejumlah wilayah di Indonesia seperti Jawa dan Nusa Tenggara. Desember yang seharusnya full hujan, malah menunjukkan tanda-tanda musim kemarau kembali melanda.

Advertisement

Padahal pada minggu-minggu awal Desember 2023, hujan sudah sempat datang. Namun, kini cuaca panas lebih mendominasi.

Terkait dengan hal ini, BMKG menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengarah ke sebagian wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi Tengah, Papua, Sulawesi, dan Maluku selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Potensi cuaca ekstrem yang terjadi selama pekan nataru disebabkan oleh aktivitas pola tekanan rendah di Laut Cina Selatan. Keberadaan pola tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan secara tidak langsung turut membentuk pola pertemuan serta belokan angin dan menyebabkan terjadinya peningkatan awan hujan di sekitar Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi," ucap Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dikutip dari situs resmi BMKG, Kamis (21/12/2023).

Prediksi Musim Hujan di Indonesia

Guswanto pun mengatakan bahwa berdasarkan analisis terbaru BMKG, wilayah Jawa dan Nusa Tenggara memiliki peningkatan potensi curah hujan pada 23 Desember 2023 mendatang.

"Potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara yang dapat terjadi mulai tanggal 23 Desember 2023 mendatang," ucapnya. 

Kemudian mengutip dari Buletin Informasi Iklim Desember yang diterbitkan BMKG pada 14 Desember 2023, hujan diprediksi akan turun dengan deras pada Januari 2024.

"Pada Januari-Maret 2024 mendatang, wilayah Indonesia umumnya diprakirakan mengalami curah hujan kategori menengah hingga tinggi," tulis laporan BMKG.

Kemudian memasuki Februari 2024, intensitas hujan akan meningkat. 65,43% wilayah akan mengalami hujan intensitas menengah dan 31.81% mengalami hujan intensitas tinggi hingga sangat tinggi.

Melansir dari situs bmkg.go.id, laporan pada 18 Desember 2023 menandakan bahwa kondisi suhu panas dan cukup terik pada siang hari terjadi di beberapa wilayah terutama di sekitar selatan ekuator.

Kondisi cuaca panas tersebut secara umum dipicu oleh dominasi cuaca cerah pada siang hari di sebagian besar wilayah di Jawa hingga Nusa Tenggara.

"Berdasarkan citra satelit cuaca terlihat dalam beberapa hari terakhir di wilayah Jawa atau Indonesia bagian selatan tidak terdapat tutupan awan, sehingga sinar matahari intens/optimum langsung ke permukaan Bumi," tulis mereka.

Cuaca panas juga muncul karena pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah Jawa-Nusa Tenggara rendah di sekitar Laut China Selatan, yang menyebabkan aliran massa udara basah ke arah selatan ekuator berkurang.

BACA JUGA: Kemarau Panjang, Belum Ada Laporan Kekeringan di Kota Jogja

Akibatnya, kandungan uap air menjadi sedikit di selatan ekuator, sehingga hujan masih langka. "Kandungan uap air yang sedikit di selatan ekuator menyebabkan kurangnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara sehingga sinar matahari secara intens langsung ke permukaan bumi di wilayah tersebut," jelas mereka.

Di sisi lain, keberadaan pola tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan tersebut juga secara tidak langsung turut membentuk pola pertemuan serta belokan angin. Hal ini justru menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan di sekitar Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

"Sehingga dalam sepekan terakhir hujan intensitas lebat masih terjadi di sebagian wilayah Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Presiden PKS Ahmad Syaikhu Diusulkan Jadi Cagub DKI Jakarta

News
| Sabtu, 27 April 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement