Advertisement

Sepanjang 2023, BNNK Bantul Merehabilitasi 162 Orang Pengguna Narkoba

Jumali
Kamis, 21 Desember 2023 - 16:47 WIB
Ujang Hasanudin
Sepanjang 2023, BNNK Bantul Merehabilitasi 162 Orang Pengguna Narkoba Kepala BNNK Bantul Arfin Munajah saat memberikan keterangan di Kantor BNNK Bantul, Kamis (21/12/2023) - Harian Jogja/Jumali

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—BNN Kabupaten Bantul mengklaim pada 2023 sebanyak 162 orang telah menjalani rehabilitasi di Klinik Pratama Abhiparaya BNNK Bantul. Selain itu  ada 10 orang menjalani rehabilitasi di unit intervensi berbasis masyarakat.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala BNNK Bantul Arfin Munajah di Kantor BNNK Bantul, Kamis (21/12/2023).  Meski cukup banyak orang menjalani rehabilitasi namun, Arfin tidak mengungkapkan detail mengenai jenis narkoba yang digunakan.

Advertisement

"Untuk faktor yang membuat mereka menggunakan narkoba adalah keluarga," ungkapnya.

Menurutnya, layanan rehabilitasi pada pecandu narkotika telah berhasil meningkatkan kualitas hidup mantan pecandu narkotika. Indikatornya adalah Indeks Kepuasan Penerima Layanan Rehabilitasi (IKM) pada fasilitas rehabilitasi BNN di 2023 mencapai 3,95.

Hasil itu masuk pada Kategori IKM 3.533-4.000 yang dinilai sangat baik.

"Artinya ini melebihi target yang ditetapkan yaitu 3.3," jelasnya.

Sementara indikator kedua, kata Arfin adalah persentase penyalahguna dan pecandu narkotika yang mengalami peningkatan kualitas hidup usai menjalani rehabilitasi. Adapun penghitungan untuk peningkatan kualitas dihitung lewat pengukuran instrumen Whoqol (Who Quality Of Life) pada empat hal yakni fisik (85,27%),   psikologis 86,05 persen, sosial 72.87 persen, dan lingkungan 85.27 persen. “Padahal targer kami hanya 50 persen," papar Arfin.

Pengungkapan

BNN Bantul, menurut Arfin juga  mengungkap  satu sindikat jaringan narkotika pada 2023, yakni jaringan sabu-sabu pada 22 Agustus 2023 dengan dua barang bukti, di Padukuhan Soragan, Kalurahan Ngestiharjo, Kasihan. Adapun modus operandi dari jaringan tersebut sebagai kurir dan melakukan transaksi dengan cara COD.

BACA JUGA: Pil Koplo di Pantai Parangtritis Dijual Rp30.000, BNNK Bantul: Kami Tangkap

Selain itu, Arfin mengungkapkan pihaknya menangkap sembilan orang pelaku sepanjang 2023. Dari sembilan itu, lima orang di antaranya merupakan penyalahguna narkotika jenis sabu, tiga orang penyalahguna tembakau gorila, dan satu orang penyalahguna narkotika jenis ganja.

"Mereka berusia 21-52 tahun," jelas Arfin.

Dikatakan Arfi, sejak pandemi Covid-19, kasus narkotika di Bantul perlahan mulai merangkak naik. Sejauh ini ada dua kasus besar di Bantul yang terhadi dalam tiga tahun terakhir. Pertama, pabrik psikotropika terbesar se-Asia Tenggara di Ngestiharjo,, Kasihan, Bantul. Kedua, pada tahun ini ada kasus produsen keripik pisang yang mengandung narkotika di Potorono dan Baturetno, Banguntapan.

"Pelaku juga menjual happy water, yakni cairan untuk rokok elektrik atau vapor. Pelaku bukan penduduk asli Bantul. Untuk itu kami  selalu ingatkan untuk berhati-hati, karena rumah kontrakan dan indekos itu juga sangat rentan terhadap pemakaian serta peredaran narkoba,” ungkap Arfin.

Untuk urusan pencegahan, Arfin memaparkan pihaknya melaksanakan program suluh keliling setiap hari Rabu di tempat-tempat umum. Jawatannya juga masuk ke sekolah dengan menjadi insptektur upacara. "Kami juga optimalkan keberadaan desa bersinar yang ada," ucap Arfin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Operasional KRL Jogja Solo Ditambah Jadi 30 Perjalanan

News
| Kamis, 09 Mei 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga

Wisata
| Senin, 06 Mei 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement