Advertisement

Sepanjang 2023, Pemkab Gunungkidul Telah Membangun 761 Sambungan Air Bersih

Andreas Yuda Pramono
Kamis, 21 Desember 2023 - 17:47 WIB
Ujang Hasanudin
Sepanjang 2023, Pemkab Gunungkidul Telah Membangun 761 Sambungan Air Bersih Ilustrasi instalasi air bersih / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul telah membangun 761 unit sambungan rumah (SR) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Bumi Handayani sepanjang tahun 2023. Tahun 2024, pembangunan tersebut masih dilanjutkan dengan pendanaan bermacam-macam.

Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Nanang Irawanto mengatakan jajarannya telah membanguan sebanyak 761 sambungan rumah (SR) dalam proyek SPAM.

Advertisement

“Kami telah membangun SPAM berbasis masyarakat tahun 2023 ada 761 SR. Nilai anggaran Rp1,5 miliar,” kata Nanang ditemui di Kalurahan Karangasem, Kamis (21/12/2023).

Kalurahan Ngawen menjadi lokasi dengan sasaran pembangunan SR terbanyak mencapai 115 SR. Setelah Ngawen ada Karangasem dengan 70 SR. Menurut Nanang, pembangunan tersebut mengacu pada database kebutuhan air minum. Database tersebut dijadikan satu dengan pokir dewan hingga rencana stategis (renstra) kabupaten.

Dia menerangkan jajarannya masih memiliki target pembangunan SR di desa-desa yang masuk kategori miskin dan dengan angka stunting tinggi.

“Ini telah menjadi standar prioritas bagi kabupaten begitupun nasional untuk mengatasi kemiskinan dan stunting,” katanya.

Lima kapanewon miskin di Gunungkidul antara lain Ponjong, Saptosari, Tepus, Gedangsari, Playen, Karangmojo, dan Nglipar. Lalu untuk kalurahan miskin ada di Kampung, Salam, Ngalang, Bejiharjo, Ngunut, Pucanganom, Mulusan, Sidoharjo, Purwodadi, dan Krambilsawit.

Kepala DPUPRKP Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengatakan keterbatasan APBD menyebabkan pembangunan SR tahun depan tidak dapat menyasar banyak rumah.

“Kalau yang dari perkotaan minimal 1.500 SR dilaksanakan bersama. Itu perkotaan. Kalau yang peredesaan, anggaran kami terbatas sehingga target hanya sekitar 300 SR,” kata Irawan.

BACA JUGA: PDAM Gunungkidul Diminta Gunakan Energi Terbarukan untuk Tekan Beban Pajak

Irawan menambahkan pembangunan SR dilakukan bersama PDAM dan Pemerintah Pusat. Sedangkan di perdesaan dilakukan Pemkab dan Pemerintah Pusat.

“Ini roadmap capaian air bersih baru 60 persen. Mungkin lima tahun lagi [baru selesai 100 persen],” katanya.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan kebutuhan air di Gunungkidul cukup besar karena hewan ternak juga mengonsumsi air.

“Dalam satu hari, hewan ternak di Gunungkidul minum 19 juta liter. Sementara penduduk Gunungkidul sebesar 775.246 orang dan yang berada di Gunungkidul tidak segitu, itu tadi yang ber-KTP [Gunungkidul],” kata Sunaryanta.

Dengan begitu, setidanya per hari, sebanyak 50 juta liter air dikonsumsi baik warga maupun hewan ternak. Padahal menurut dia, kebutuhan air minum bersih masih belum dapat dipenuhi di beberapa wilayah. Begitupun PDAM yang baru menjangkau sekitar 22% jaringan air.

Wilayah yang luas dan topograsi yang bermacam-macam menjadi salah satu tantangan dalam memperbanyak sambungan rumah SPAM. Air tanah pun juga tidak dapat andalkan karena beberapa daerah tidak memiliki sumber air meski dibor.

“Di wilayah utara seperti di Gedangsari ada salah satu tempat yang dibor tidak keluar airnya. Kami bor empat titik tidak keluar air. Padahal kedalaman bor di atas 100 meter,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mau Mengikuti Rangkaian Acara Waisak di Candi Borobudur? Simak Aturannya!

News
| Jum'at, 17 Mei 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia

Wisata
| Selasa, 14 Mei 2024, 22:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement