Advertisement

Hujan di DIY Menghilang, 3 Kalurahan di Sleman Kembali Krisis Air

David Kurniawan
Selasa, 26 Desember 2023 - 13:47 WIB
Sunartono
Hujan di DIY Menghilang, 3 Kalurahan di Sleman Kembali Krisis Air Ilustrasi. - Antara foto/ Okky Lukmansyah

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Hujan yang menghilang di Kabupaten Sleman berdampak terhadap ketersediaan air bersih. BPBD mencatat saat ini ada tiga kalurahan yang masih membutuhkan bantuan air.

Tiga kalurahan ini meliputi Merdikorejo dan Banyurejo di Kapanewon Tempel dan Sendangrejo di Kapanewon Minggir. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sleman, Bambang Kuntoro mengatakan, saat ini sedang terjadi anomaly cuaca. Pasalnya, hujan sempat mengguyur deras mulai akhir November hingga awal Desember.

Advertisement

BACA JUGA : Beach Club Raffi Ahmad Dibangun di Atas Bentang Karst, Walhi: Bakal Perparah Krisis Air

Meski demikian, sambung dia, hujan berhenti hingga sekarang. Kondisi ini pun berdampak terhadap sejumlah wilayah yang Kembali mengalami krisis air bersih.

“Yang membutuhkan droping air ini warga di Kalurahan Merdikorejo dan Banyurejo di Kapanewon Tempel dan Sedangrejo di Kapanewon Minggir,” kata Bambang kepada wartawan, Selasa (26/12/2023).

Ia mengakui untuk penyaluran air bersih, BPBD sudah tidak memiliki anggaran. Pasalnya, anggaran yang dimiliki sudah habis untuk penyaluran, sedangkan tambahan melalui Belanja Tak Terduga (BTT) juga sudah dikembalikan ke pemkab.

“Sisa anggaran BTT sudah kami kembalikan sejak 8 Desember 2023. Dana dikembalikan waktu itu karena hujan yang sudah turun, tapi ternyata setelah itu malah berhenti sehingga Kembali muncul persoalan kekurangan air bersih di beberapa titik,” katanya.

Meski tidak lagi memiliki anggaran, Bambang mengakui BPBD tetap berkomitmen untuk membantu. Sebagai contoh, untuk penyaluraan di Kalurahan Merdikorejo meminjamkan armada dan personel dan anggarannya lewat pemerintah kalurahan.

Selain itu, juga masih ada bantuan yang diberikan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO). Bantuan diberikan kepada warga di Kalurahan Banyurejo, Tempel dan Sendangrejo, Minggir.

“Masih rutin. Untuk Sendangrejo rutin satu tangki per hari, sedangkan di Banyurejo tentative pengirimannya bisa dua atau tiga hari sekali,” ujarnya.

Disinggung mengenai total bantuan yang diberikan, ia mengakui sudah ada sekitar 5 juta meter kubik air yang disalurkan ke Masyarakat. Menurut dia, jumlah ini belum termasuk alokasi bantuan dari BBWSO. “Ya kalau ditotal keseluruhan bisa lebih dari 5 juta meter kubik yang telah disalurkan,” katanya.

BACA JUGA : Krisis Air Bersih, Warga Padukuhan di Bantul Ini Kesulitan Mandi dan Minum

Terpisah, salah seorang warga di Padukuhan Gunungsari, Sambirejo, Prambanan, Poniyem mengatakan, tidak ada masalah berkaitan dengan air perish. Pasalnya, untuk pemenuhan air bersih sudah ada fasilitas Spamdes yang disalurkan ke Masyarakat.

“Jadi tidak ada masalah, meski sekarang hujan belum lagi turun karena ada spamdes. Per kubiknya, kami membayar Rp8.000,” katanya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mau Mengikuti Rangkaian Acara Waisak di Candi Borobudur? Simak Aturannya!

News
| Jum'at, 17 Mei 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia

Wisata
| Selasa, 14 Mei 2024, 22:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement