Advertisement

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas ke Kali Boyong Pagi Ini

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 05 Januari 2024 - 07:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas ke Kali Boyong Pagi Ini Gumpalan awan panas guguran Gunung Merapi terjadi pagi ini, Jumat (5/1 - 2024) pukul 05.34 WIB. Adapun jarak luncur awan panas sepanjang 1000 meter mengarah ke arah Selatan atau Kali Boyong, Pakem, Sleman. Dok.bpptkgjogja

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Gumpalan awan panas guguran Gunung Merapi terjadi pagi ini, Jumat (5/1/2024) pukul 05.34 WIB. Guguran awan panas terjadi dengan Amplitudo max 32 mm, durasi 103.04 detik.

Adapun jarak luncur awan panas sepanjang 1000 meter mengarah ke arah Selatan atau Kali Boyong, Pakem, Sleman. "Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," tulis BMKG dalam keterangan persnya, Jumat.

Advertisement

Berikut tautan video Awanpanas Guguran di Gunung Merapi pada 5 Januari 2024 pukul 05.34 WIB dengan Amplitudo max 32 mm, durasi 103.04 detik, jarak luncur 1000 meter ke arah selatan (Kali Boyong). 

https://www.instagram.com/reel/C1sppXmSBT9/?igsh=emJ4bDJtMzZ0NGE1

Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogja juga mencatat 11 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1500 meter dan teramati dua kali guguran lava ke Kali Boyong dengan jarak luncur maksimum 1000 meter.

BPPTKG juga mencatat asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 10 meter di atas puncak kawah. Jumlah guguran tercatat sebanyak 24 kali dengan durasi antara 22.24-154.04 detik. Adapun fase banyak (hybrid) tercatat satu kali dan gempa tektonik jauh satu kali selama Jumat pagi.

BACA JUGA: Belasan Guguran Lava Merapi Masih Terjadi, Berikut Daerah Potensi Bahaya

Hingga kini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih dalam level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tetap tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. "Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bareskrim Gerebek Pabrik Sabu di Vila Bali, 3 WNA Ditangkap

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement