Advertisement

Musim Hujan Tiba, BPPTKG Minta Masyarakat Waspadai Lahar di Sungai Berhulu Gunung Merapi

Catur Dwi Janati
Jum'at, 05 Januari 2024 - 22:17 WIB
Mediani Dyah Natalia
Musim Hujan Tiba, BPPTKG Minta Masyarakat Waspadai Lahar di Sungai Berhulu Gunung Merapi Potret awan panas guguran di Gunung Merapi pada Kamis (4/1/2024). - Istimewa // BPPTKG

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Musim hujan yang tiba di kawasan Sleman membuat area puncak Gunung Merapi mulai kerap diguyur hujan. Adanya hujan di area puncak dan lereng Gunung Merapi membuat masyarakat harus mewaspadai akan potensi banjir lahar yang mungkin terjadi. 

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso menerangkan pada Jumat (5/1/2024) hujan terpantau terjadi di puncak dan lereng Gunung Merapi. Hujan mulai turun sekitar pukul 13.03 WIB dengan curah hujan di puncak 3.4 milimeter.

Advertisement

"Hujan masih berlangsung saat ini, waspada bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," ungkapnya.

Suhu udara di area Gunung Merapi berkisar antara 17.7-25.5 selsius. Sementara kelembaban udara berkisar 60-99 persen dan tekanan udara 838.2-918.9 mmHg. "Volume curah hujan mencapai 50 mm per hari," lanjutnya.

Tak hanya lahar hujan, kewaspadaan masyarakat akan awanpanas juga kudu ditingkatkan selama periode musim penguin. Di tengah potensi lahar dingin yang mungkin terjadi selama musim hujan, Gunung Merapi juga terpantau masih mengeluarkan awan panas.

Baca Juga

Musim Bencana, Warga Sleman Wajib Mewaspadai Lahar Hujan dan Angin Kencang

Memasuki Musim Penghujan, Warga Lereng Gunung Merapi Diminta Waspada Lahar Hujan

Hujan di Merapi, Sejumlah Truk Tambang Terjebak Lahar di Kali Bebeng

Pada Kamis (4/1/2024) teramati dua kali awan panas guguran ke arah Kali Bebeng.  Jarak luncur maksimaumnya bahkan mencapai 1800 meter atau 1,8 kilometer. 

Karenanya masyarakat diimbau Agus untuk mewaspadai awan panas guguran di daerah potensi bahaya. Masyarakat lanjut Agus bahkan diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan.

Selama hujan di puncak dan awan panas terjadi, Gunung Merapi juga terpantau mengalami 14 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1300 meter. Selain itu 20 kali guguran lava lainnya mengarah ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1400 meter. Sementara dua kali guguran lava ke arah Kali Boyong dengan jarak luncur maksimum 1400 meter.

Dengan beragam aktivitas vulkanik yang ada, status Gunung Merapi ditetapkan pada Level III atau Siaga. Status ini telah berlangsung sejak November 2020

Khusus di musim penghujan ini, Agus mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai awan panas guguran dan lahar saat hujan.

"Masyarakat agar mewaspadai kejadian awanpanas guguran dan lahar ketika terjadi hujan di Gunung Merapi. BPPTKG akan selalu memberikan notifikasi kejadian hujan yang berpotensi menimbulkan bahaya kepada masyarakat," tegas Agus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement