Advertisement
BPBD Bantul Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga Maret
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—BPBD Bantul resmi menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi dari awal Januari hingga akhir Maret 2024. Peningkatan status tersebut sebagai upaya mengurangi dampak terjadinya bencana akibat cuaca ekstrem di awal tahun ini.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Agus Yuli Herwanta mengatakan status siaga bencana tersebut bisa saja diperpanjang, menyesuaikan kondisi di lapangan.
Advertisement
Oleh karena itu, pihaknya telah melakukan sejumlah antisipasi untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, di antaranya dengan menggelar apel siaga kebencanaan, mengaktifkan 36 pos siaga darurat banjir dan tanah longsor. "Kami juga sudah mengecek EWS [early warning syste] tsunami, EWS banjir untuk memastikan berfungsi dengan optimal," katanya, Senin (8/1/2024).
Lebih lanjut, Agus Yuli merinci 36 pos siaga darurat ada di 15 kapanewon di antaranya di Banguntapan ada empat lokasi, Imogiri enam lokasi, Jetis ada empat lokasi, Sewon tiga lokasi, Pleret empat lokasi dan kapanewon Piyungan tiga lokasi.
Sementara untuk kapanewon Bantul ada satu lokasi, Kasihan ada tiga lokasi, Bambanglipuro ada satu lokasi, Pajangan ada satu lagi lokasi, Pundong ada satu lokasi, Pandak ada dua lokasi. "Untuk Sanden, Dlingo dan Sedayu masing-masing satu lokasi. Selain itu, ada posko induk di BPBD Bantul," lanjutnya.
Selain itu, Agus Yuli juga msnyatakan jika pihaknya telah mengecek peralatan yang dimiliki. Tujuannya, agar peralatan siap untuk digunakan jika ada bencana. "Ada senso, ada tali siap pakai," ucap Agus Yuli.
Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik dan Peralatan BPBD Bantul Antoni Hutagaol mengungkapkan, sejauh ini kerugian dari bencana agin kencang yang terjadi pada Rabu (3/1/2024) lalu adalah Rp71,8 juta. Adapun, objek yang terdampak adalah 8 rumah, 4 tempat usaha, 9 akses jalan dan 9 tiang listrik ambruk di 11 kapanewon se Kabupaten Bantul.
BACA JUGA: Sleman Tetapkan Siaga Daruat Bencana Hidrometeorologi hingga Akhir Februari 2024
Sedangkan angin kencang terjadi pada Kamis, (4/1/2024) menimpa sejumlah rumah, kandang ternak dan jaringan listrik di 9 kalurahan di 5 kapanewon. Adapun kerugian ditaksir mencapai Rp13,7 juta. "Kami berharap masyarakat mewaspadai potensi bencana di sekitarnya. Utamanya untuk angin kencang, longsor dan banjir," katanya.
Oleh karena itu, Antoni meminta kepada masyarakat untuk melakukan pemangkasan terhadap pohon yang dinilai membahayakan. Selain itu, memastikan saluran di sekitaran rumah tidak mampet. "Ini sebagai upaya mitigasi terjadinya bencana," ucap Antoni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ada Prospek Usaha, Warga Sekitar IKN Diharapkan Tidak Menjual Lahan
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Pemkot Jogja Luncurkan Sekolah Perempuan Penyintas Kekerasan
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
- Puluhan Pewarta Berlaga di Turnamen Billiar Piala Wabup Sleman 2024 di 911 SCH, Ini Para Juaranya
- Produk Turunan Sawit UMKM Jogja Dipamerkan di Acara Indonesia Plantation Watch 2024
Advertisement
Advertisement