Advertisement

Terjadi Hujan dan Awan Panas Guguran di Puncak Merapi, Masyarakat Diimbau Jauhi Daerah Bahaya

Catur Dwi Janati
Senin, 08 Januari 2024 - 19:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
Terjadi Hujan dan Awan Panas Guguran di Puncak Merapi, Masyarakat Diimbau Jauhi Daerah Bahaya Potret awan panas guguran di Gunung Merapi pada Senin (8/1/2025). - Istimewa // BPPTKG

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Area puncak Gunung Merapi kembali didera hujan hari ini (8/1/2024). Sementara aktivitas awan panas guguran juga menyusul terjadi di kawasan puncak.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso menjelaskan jika hujan sempat dua kali terjadi pada Senin (8/1/2024). Aktivitas hujan di area puncak, pertama terjadi pada pukul 11.37 WIB. Intensitas hujan yang terjadi di waktu ini mencapai 7,8 milimeter dengan durasi 18 menit.

Advertisement

Sekitar satu jam berselang, hujan kembali terjadi di puncak dan lereng Gunung Merapi mulai pukul 12.48 WIB. "Total curah hujan di puncak 19,4 milimeter dengan intensitas hujan 31,46 milimeter dan durasi 37 menit," jelas Agus.

Kejadian hujan yang mulai kerap terjadi di area puncak dan lereng membuat potensi banjir lahar patut menjadi kewaspadaan. Khususnya di wilayah sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Tak hanya potensi banjir lahar yang perlu diwaspadai, di tengah hujan yang mulai sering turun di area puncak, awan panas guguran juga terjadi di Gunung Merapi. Awan panas guguran bahkan terjadi dua kali hari ini.

Baca Juga

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas ke Kali Boyong Pagi Ini

Musim Hujan Tiba, BPPTKG Minta Masyarakat Waspadai Lahar di Sungai Berhulu Gunung Merapi

Gunung Merapi Hari Ini Meluncurkan 10 Kali Guguran Lava ke Kali Boyong

Awan panas guguran pertama di hari ini berlangsung pada pukul 14.09 WIB. Amplitudo maksimum awan panas guguran yang terjadi mencapai 22 milimeter dengan durasi 124,36 detik. "Jarak luncur [awan panas guguran] 1000 meter arah Kali Bebeng. Angin berhembus ke arah timur," terang Agus.

Kejadian awan panas guguran selanjutnya terjadi sekitar 90 menit berselang yakni pada pukul 15.40 WIB. Agus menjelaskan awan panas guguran pada periode ini bermplitudo maksimum 25 milimeter dan berdurasi 95,32 detik.

"Jarak luncur 800 meter arah Kali Bebeng. Angin ke arah Timur. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," tegasnya.

Terjadinya hujan yang membawa potensi banjir lahar dan awan panas guguran dalan satu hari sekaligus, membuat Agus tak henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk waspada. Salah satu caranya dengan mematuhi imbauan untuk menjauhi dari potensi bahaya.

"Waspada bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dan awan panas guguran di daerah potensi bahaya. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan" ungkapnya.

Selain itu, masyarakat diimbau Agus untuk tidak beraktivitas sementara di kawasan sungai saat hujan turun. "Masyarakat agar tidak beraktivitas di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi ketika hujan terjadi," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement