Advertisement
Tarif Rusunawa Karangrejek Naik, Segini Besarannya
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul resmi menaikkan tarif sewa Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Karangrejek, Wonosari awal tahun ini. Penaikan tarif tersebut dilakukan untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
Kepala UPT Pengelolaan Air Limbah, Air Minum dan Rumah Susun Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Widayat mengatakan penaikan tersebut berlaku untuk setiap kamar di tiap lantai.
Advertisement
Widayat menambahkan Rusunawa Karangrejek memiliki total 196 kamar dengan lima lantai. Data sampai akhir 2023 menunjukkan ada 130 kamar yang terisi. Kebanyakan kamar kosong tersisa di lantai V.
Tahun lalu, harga sewa kamar di lantai satu sebesar Rp75.000 menjadi Rp125.000. Di lantai dua, tarif naik dari Rp175.000 menjadi Rp270.000; lalu lantai tiga, Rp150.000 menjadi Rp245.000; kemudian lantai empat Rp125.000 menjadi Rp195.000; dan lantai lima, Rp100.000 menjadi Rp170.000.
“Kenaikan tarif sewa ini karena ada penaikan PAD. Pada 2023, kami ditarget Rp235 juta. Realisasinya ada lebih sekitar Rp236 juta. Tahun ini targetnya masih sama karena kami masih melihat respons penghuni apakah memberatkan atau tidak,” katanya.
Dia menerangkan pemeliharaan Rusunawa Karangrejek dilakukan rutin setiap tahun. Pemkab Gunungkidul telah mengalokasikan sekitar Rp100 juta untuk pemeliharaan. Penambahan sarana-prasarana juga terus ditingkatkan.
Lebih jauh, Widayat menegaskan Rusunawa lima lantai tersebut diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) kendati bisa juga digunakan oleh pegawai. Hanya saja kamar yang ada disediakan tanpa perlengkapan pendukung. Meski begitu kamar seluas 6 x 4 meter telah dilengkapi ruang tamu, kamar mandi dalam, dan dapur.
BACA JUGA: Rusunawa Karangrejek Belum Terisi Penuh, DPUPRKP batal Bangun Rumah Susun Baru
Dia menerangkan Rusunawa Karangrejek juga dilengkapi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang juga digunakan warga sekitar. Limbah tersebut nantinya dibuang ke Instalasi Pengelolaan Limbah Tinja (IPLT) Wukirsari.
Sementara itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul, Putro Sapto Wahyono mengatakan target PAD tahun 2024 sebesar Rp280,685 miliar. “Kalau target PAD tahun 2023 sebesar Rp267,240 miliar. Realisasinya lebih menjadi Rp268,763 miliar,” kata Wahyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Di Karanganyar, Pemuda Jateng-BNN Ajak Siswa Berani Laporkan Kejahatan Narkoba
- Ada Pemeliharaan, Cek Jadwal Pemadaman Listrik di Sleman Hari Ini (22/5/2024)
- PKS Sragen Jaring Figur Internal Jelang Pilkada, Demokrat Siapkan Plan A dan B
- Jadwal Bioskop XXI Hari Ini (22/5/2024): Banyak Film Baru yang Tayang
Berita Pilihan
Advertisement
Aktivitas Gunung Ibu Masih Tinggi, Sebagian Warga Memilih untuk Mengungsi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tarik Gas Motor, Balita Tersiram Minyak Panas di Pasar Kotagede Jogja
- Antrean Panjang Warga Buang Sampah di Depo Mandala Krida Kota Jogja
- Disdikpora Bantul Klaim Kurang dari 50 Siswa Absen di Hari Pertama ASPD SD
- Perampasan Motor Terjadi di JJLS Bantul, Pengendara Perempuan Ditodong Sejenis Pistol
- Dua Pejabat Pemda DIY Siap Dilantik Menjadi Pj Kepala Daerah Besok
Advertisement
Advertisement