Advertisement
Ditanya soal Perbaikan Talut Jebol karena Longsor, Kalurahan Gerbosari Angkat Tangan
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Tanah longsor yang menyebabkan talut jebol di Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh masih belum jelas ihwal perbaikannya.
Kalurahan Gerbosari sendiri sudah menyatakan tak mampu memperbaikinya karena keterbatasan anggaran.
Anggaran yang dimiliki Kalurahan Gerbosari dari Dana Desa hanya Rp900 juta per tahunnya dari APBN, sedangkan alokasi Dana Desa dari APBD sebesar Rp1,2 miliar. Menurut Lurah Gerbosari, Saranto, anggaran tersebut tak mencukupi jika dipakai untuk memperbaiki talut yang jebol.
Advertisement
Ketidakmampuan anggaran kalurahan untuk memperbaiki talut tersebut lantaran biaya belanja pegawai perangkat kalurahan, jelas Saranto, menelan sekitar Rp900 juta dalam setahun.
Belum untuk pemerataan pembangunan lain di mana kalurahan ini memiliki 19 padukuhan. "Jelas tidak sanggup untuk membiayai perbaikan talut tersebut. Taksiran kami perbaikan talut itu minimal butuh sekitar Rp200 juta," ungkap Saranto.
Perbaikan talut tersebut, lanjut Saranto, mendesak dilakukan untuk mengantisipasi kejadian longsor serupa. "Lokasi yang longsor kemarin sampai sekarang kami tutup terpal agar tidak longsor lagi," tuturnya.
Potensi tanah longsor susulan, menurut Saranto, cukup besar apalagi jika ada hujan deras lagi. "Kebetulan di atas yang talutnya longsor itu kemarin ada bangunan PAUD, masih beroperasi sampai sekarang," katanya.
BACA JUGA: Bantu Rumah Korban Longsor Samigaluh, Pemkab Siapkan 2 Skema Ini
Jarak bangunan PAUD yang digunakan 14 anak itu, sambung Saronto, hanya dua meter dari talut yang longsor. "Total tinggi talud itu sekitar 20 meter, apalagi perbaikan rumah yang jadi korban sudah diperbaiki," ujarnya.
Sementara itu, Panewu Samigaluh, Suryantoro menyebut rumah warga yang terdampak tanah longsor sudah tertangani bantuan. "Ada bantuan yang disalurkan dari Dinsos dan lainnya, untuk pembangunan talut sedang menunggu hasil kajian dan asesmen," terangnya.
Kajian dan analisa dari hasil asesmen talud yang jebol, jelas Suryantoro, penting dilakukan untuk memastikan perencanaan perbaikan dapat maksimal dan tahan lama. "Pasti nanti dibantu Pemkab lewat dana kedaruratan kebencanaan apalagi yang terkena longsor kemarin adalah bahu jalan kabupaten," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Viral Anak Depresi Kecanduan Ponsel, Ini yang Dilakukan KemenPPPA
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Sampah di Depo Membeludak dan Meluber, Warga Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Jogja
- PHRI DIY Khawatirkan Dampak Larangan Study Tour
- Didemo Warga Pengok akibat Sampah Depo Membeludak, Begini Jawaban DLH Jogja
- BUKU CERDAS MENGELOLA SAMPAH MANDIRI: Hindari Penggunaan Styrofoam, Kelola Sampah Kering Melalui Bank Sampah
- PROGRAM LITERASI MASYARAKAT: DPAD Bedah Buku Spiritual Problem Solving Jangan Kalah oleh Masalah
Advertisement
Advertisement