Advertisement
Kolam Retensi Karangwuni Diharapkan Jadi Wisata yang Dikelola Warga
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Kalurahan Karangwuni tengah mengajukan hak pengelolaan wisata kolam retensi ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo untuk warga sekitar. Sebab kolam memiliki potensi besar dan dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Lurah Karangwuni, Anwar Musadad telah mengajukan surat tersebut ke Pejabat Bupat Kulonprogo. Menurut dia, hal tersebut sesuai dengan kesepakatan awal antara Kalurahan Karangwuni dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) sejak pembebasan lahan milik warga Karangwuni untuk pembuatan kolam retensi tersebut.
Advertisement
Aada sekitar 110 bidang tanah milik warga Karangwuni yang dibeli untuk kolam retensi itu. Tanah-tanah itu dulunya merupakan lahan sawah produktif yang jadi sumber ekonomi petani di Karangwuni.
"Komitmen itu sudah ada dari awal, pengelola wisata di embung tersebut ke warga sekitar. Potensi pariwisatanya cukup besar, lokasinya strategis sekali dekat bandara dan berbagai akses juga akan terbuka luas di sekitar embung itu," ungkap Anwar pada Kamis (11/1/2023).
Baca Juga
Kolam Retensi Karangwuni Terbukti Efektif Tangkal Banjir saat Hujan Deras
Kolam Retensi Karangwuni Dilengkapi 2 Jogging Track, Begini Penampakannya
Kolam Retensi Pengendali Banjir YIA Jadi Destinasi Wisata Baru di Kulonprogo
Anwar menjelaskan pihaknya melakukan koordinasi dengan Pemkab Kulonprogo untuk pengelolaan wisata itu karena BBWSO meminta administratif pengelolaanya lewat sana. "Kalau kami yang berkoordinasi langsung dengan BBWSO sepertinya bukan levelnya, memang mesti lewat Pemkab karena yang mengadakan perjanjian nanti mereka, sedangkan kami sebagai pelaksananya," terangnya.
Sementara ini Kalurahan Karangwuni menunggu balasan surat yang sudah dikirimkannya itu ke Pejabat Bupati Kulonprogo. "Saya berkomitmen untuk terus mengawalnya hingga ada titik terang kerja sama pengelolaan itu, karena ini aspirasi warga kami," tegasnya.
Sebelumnya Penata Teknik PPK Sungai Pantai II BBWSO Djohar Ismail menyebut memang ada komitmen pengelolaan wisata ke warga Karangwuni dari kolam retensi itu. "Kami terbuka untuk itu, nanti teknis administrasinya kami juga mengikuti juga. Apakah lewat Pemkab Kulonprogo atau seperti apa," tuturnya.
Djohar mengakui memang kolam retensi yang dibangun dengan tujuan utama untuk pengendalian banjir di kawasan Bandara YIA itu memang memiliki potensi pariwisata. "Memang menarik juga untuk pariwisata, bayangan kami bisa ada perahu-perahu di sana," katanya.
Meskipun begitu, tegas Djohar, pariwisata yang diharapkan di kolam retensi tersebut mengutamakan keamanan dan keselamatan. "Yang utama juga agar fungsi utamanya tidak terganggu, tentu itu memungkinkan sekali untuk dikolaborasikan dengan wisata," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Lindungi Rumah Ibadah dari Mafia Tanah, AHY: Program Sertifikat Wakaf Penting
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Peringatan HKB DIY 2024, Sukarelawan dan ASN Ikut Aksi Donor Darah
- Viral Hansip hingga Driver Gojek Nonton Timnas Indonesia U-23 saat Melawan South Korea U-23 Piala Asia 2024 di Qatar
- Jadwal Kereta Bandara YIA Sabtu 27 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Pemadaman Listrik Sabtu 27 April 2024, Cek Lokasinya!
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 27 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement