Advertisement

Kasus Masih Nol, Warga Sleman Diminta Tetap Waspadai Penyakit DBD

David Kurniawan
Jum'at, 26 Januari 2024 - 11:27 WIB
Mediani Dyah Natalia
Kasus Masih Nol, Warga Sleman Diminta Tetap Waspadai Penyakit DBD Ilustrasi - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kesehatan Sleman memastikan hingga akhir Januari ini belum ditemukan kasus penyebaran DBD. Meski demikian, masyarakat tetap diminta mewaspadai potensi penyebaran penyakit ini.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mengatakan, ada tren penurunan kasus penyebaran DBD di Bumi Sembada. Hal ini terlihat jumlah penularan kasus dalam dua tahun terakhir.

Advertisement

Di 2022 tercatat warga yang terjangkit sebanyak 330 warga dinyatakan terjangkit DBD, dengan korban meninggal dunia tiga orang. Adapun di 2023, kasusnya menurun dikarenakan dalam setahun hanya ditemukan sebanyak 146 kasus.

“Tahun lalu yang meninggal dunia ada satu kasus,” kata Cahya kepada wartawan, Jumat (26/1/2024).

Baca Juga

Peneliti UGM Pastikan Nyamuk Aedes Aegypti dengan Wolbachia Aman untuk Manusia dan Lingkungan

Valid dan Teruji! Nyamuk Wolbachia Tak Berdampak Buruk ke Manusia

Ini Dugaan Penyebab Kasus DBD Melonjak

Dia menjelaskan untuk penyebaran di awal 2024 juga masih landai. Meski telah memasuki musim hujan dan penyebaran DBD erat kaitannya dengan musim basah ini, namun hingga akhir Januari belum ditemukan satu kasus pun terkait dengan warga yang terjangkit penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegepty ini.

“Kasusnya masih nol dan mudah-mudahan bisa terus terkendali seperti tahun sebelumnya. Kalau dengue fever ada tiga kasus, tapi ini bukan DBD, karena meski mengalami demam tapi tidak sampai mengeluarkan darah,” katanya.

Meski belum ada temuan kasus sama sekali, namun ia meminta kepada Masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi penyebaran penyakit DBD. Terlebih lagi di musim hujan seperti sekarang potensi penambahan kasus mungkin sehingga harus ada upaya pencegahan.

“Salah satunya dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat [PHBS],” katanya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati mengatakan, upaya sosialisasi terhadap pencegahan DBD terus dilakukan. Salah satunya melalui Gerakan Kesehatan Masyarakat (Germas) dengan melibatkan kader-kader Kesehatan di Tingkat kalurahan.

“Penerapan PHBS serta rutin berolahraga dan makan-makanan bergizi sangat penting dalam upaya menjaga Kesehatan sehingga tidak mudah terserang penyakit,” katanya.

Selain itu, untuk mengurangi risiko terjangkit juga dilakukan upaya Gerakan pemberantasan sarang nyamuk. Ia berpendapat, Masyarakat sudah mengetahui cara penanggulangan mulai dengan menutup tempat-tempat wadah air, mengurah hingga mengubur benda-benda yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

“Ini penting agar pencegahan terhadap penyebaran penyakit DBD bisa terus ditekan,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puluhan Benda Bersejarah dari Masa Majapahit, Dikembalikan AS ke Indonesia dan Kamboja

News
| Sabtu, 27 April 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement