Advertisement
Proses Panjang Penangkapan Dokter Gadungan di Klub Bola Indonesia, Begini Ceritanya
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Jajaran Satreskrim Polresta Sleman mengungkap kasus dokter gadungan di klub PSS Sleman. Tersangka EA,42, kini ditahan di Rutan Polresta. Proses penangkapan dokter gadungan tersebut terbilang panjang karena tersangka sempat berganti alamat domisili.
Pengungkapan kasus bermula saat Manajemen PSS mengontarak EA sebagai dokter Kesehatan mulai Februari 2020. Untuk menyakinkan manajemen tersangka juga melampirkan bukti berupa soft copy ijazah kedokteran dari Universitas Syah Kuala, Banda Aceh.
Advertisement
Selanjutnya, pelaku bekerja seperti biasa untuk menemani tim bermain sepak bola. Sebagai imbalan, EA mendapatkan gaji sebesar Rp15 juta per bulannya beserta bonus. Namun di tahun kedua bekerja, gaji yang diterima naik menjadi Rp25 juta per bulan ditambah bonus, mulai Maret-Oktober 2021.
Kasatreskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian mengatakan untuk penangkapan tersangka membutuhkan proses yang Panjang. Sesuai dengan Alamat domisili, pihaknya sudah melakukan pencarian ke Palembang, tetapi tak juga menemukan pelaku.
“Tersangka sudah mengganti alamat domisilinya menjadi warga di Depok. Kami bersyukur akhirnya bisa menangkap tersangka,” katanya, Selasa (30/1/2024)
Baca Juga
PSS Sleman Kecolongan Dokter yang Diduga Gadungan
Polisi Didesak Usut Pembuat Ijazah Palsu Dokter Gadungan PSS Sleman
Jadi Dokter Palsu, Perempuan Ini Mengaku Tak Ingin Kecewakan Keluarga
Riski mengatakan berdasarkan hasil dari pengakuan sebelum menjadi dokter sepakbola gadungan, tersangka pernah membuka toko kelontong dan menjadi kondektur bus di ibukota. “Untuk ijazahnya ia men-download dan mengganti dengan nama yang bersangkutan. Inilah yang dijadikan untuk melamar menjadi dokter palsu di PSS Sleman dan beberapa klub bola lainnya,” katanya.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 263 KUHP dengan ancaman enam tahun penjara atau pasal 378 KUHP, ancaman hukumannya empat tahun. Selain tersangka, polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti seperti fotokopi ijazah palsu, fotokopi KTP, fotokopi NPWP, hingga bukti dari universitas bahwa yang bersangkutan bukan alumni di fakultas kedokteran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kapal Perang Belanda Akan Berlabuh di Tanjung Priok 15-17 Mei 2024
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Jaga Silaturahmi, Gembira Loka Gelar Halabihalal
- Inf Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY, Senin 13 Mei 2024
- Peringatan Hadeging Pakualaman ke-212, Berikut Rangkaian Acaranya
- Kemenag DIY Berangkatkan 3.402 Calon Haji, Usia Tertua 95 Tahun
- Nihil Pendaftar, Pilkada Serentak 2024 di DIY Tanpa Calon Perseorangan
Advertisement
Advertisement