Advertisement

Gambaran Tol Jogja Solo: Tak Ada Lampu Merah di Ring Road Utara

Sunartono
Jum'at, 02 Februari 2024 - 19:07 WIB
Budi Cahyana
Gambaran Tol Jogja Solo: Tak Ada Lampu Merah di Ring Road Utara Lalu lintas di Simpang Empat Kentungan Sleman pada perayaan malam tahun baru Minggu (31/12/2023). Lampu merah di Ring Road kemungkinan akan dihilangkan setelah Tol Jogja Solo dibangun. - Harian Jogja/ Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJATol Jogja Solo yang melintas di Ring Road Utara secara melayang akan menghilangkan lampu merah di sepanjang jalan itu.

Dua bundaran besar bakal dibangun di sisi timur dan barat Ring Road Utara Sleman untuk meminimalkan kepadatan lalu lintas ketika Tol Jogja-Solo (Joglo) beroperasi. Bundaran ini direncanakan menghapus alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) atau bangjo di semua simpang empat Ring Road Utara. Opsi ini diajukan menyusul kajian Dinas Perhubungan (Dishub) DIY yang memprediksi arus lalu lintas akan melonjak berkali lipat setelah tol beroperasi.

Advertisement

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DIY, Rizki Budi Utomo, memperkirakan kepadatan kendaraan akan menumpuk di Ring Road Utara.

BACA JUGA: Warga Perbatasan Klaten-Gunungkidul Demo Tutup Akses Truk Tanah Uruk untuk Tol

"Beban lalu lintas kemungkinan besar akan masuk di Ring Road karena lokasi on dan off Tol Jogja-Solo berada di Ring Road. Saat ini saja Ring Road sudah sangat crowded, apalagi nanti ditambah arus dari tol," katanya, Kamis (1/2/2024).

Bundaran tersebut menjadikan arus lalu lintas sepanjang Ring Road Utara tidak memerlukan pemberhentian. Dengan demikian, seluruh persimpangan di sepanjang Ring Road yang terdiri atas Simpang Empat UPN, Gejayan (Condongcatur), Kentungan, dan Monjali ditutup dan tidak perlu lagi ada lampu bangjo.

Semua arus lalu lintas baik dari utara ke selatan maupun dari selatan ke utara harus berputar lebih dahulu melewati bundaran. "Jadi tidak ada lagi crossing [persimpangan lampu bangjo]. Teknisnya, arus lalu lintas dari arah selatan ke utara harus berbelok ke kiri [ke barat] melewati bundaran yang di sebelah barat dan arus dari utara ke selatan juga berbelok ke kiri [ke timur] untuk memutar di bundaran sisi timur," katanya.

Dengan demikian, kata dia, butuh dua bundaran besar yang lokasinya berada di sisi timur dan barat Ring Road Utara Sleman. Syaratnya bundaran tersebut harus besar agar dapat mengakomodasi arus lalu lintas di semua persimpangan di Ring Road. Skenario ini membuat kendaraan tidak menumpuk di bundaran tersebut karena secara umum arus lalu lintas berjalan.

BACA JUGA: Muncul Gelombang Kritik Kampus di Jogja ke Jokowi, Sultan: Enggak Apa-apa, Itu Demokrasi

Ia mengatakan perencanaan itu segera disampaikan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) karena Ring Road Utara adalah jalan nasional yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Kementerian PUPR lebih dahulu akan melakukan kajian terkait bundaran tersebut. “Termasuk nanti titik lokasinya di mana, nanti tergantung hasil kajian dari pusat. Tetapi dari hasil kajian kami ada dua bundaran antara di barat dan timur Ring Road Utara di bawah Tol Jogja-Solo yang nantinya elevated [melayang] di Ring Road,” katanya.

Bundaran besar sudah pasti bakal dibangun di dekat Monjali. Sebab, desain Tol Jogja Solo di Simpang Empat Monjali berubah dari melayang (elevated) menjadi at grade atau jalan darat. Perempatan di kawasan tersebut otomatis hilang. Jalur dari arah utara dan selatan Jalan Monjali akan memutar, persimpangan ini menjadi tanpa lampu bangjo.

Desain at grade untuk Tol Jogja Solo di kawasan Monjali sudah disepakati Pemda DIY dengan Pemerintah Pusat. Simpang Empat Monjali termasuk dalam lintasan Sumbu Imajiner atau garis dari Laut Selatan sampai dengan Puncak Merapi sehingga jalan tol tak boleh dibuat melayang.

Kelak tidak ada lagi Simpang Empat Monjali lantaran tertutup jalan tol.

BACA JUGA: 18 Tambang Rakyat Kali Progo Habis Izinnya dan Tidak Bisa Diperpanjang, KPP: Tolong Sultan Dengarkan Jeritan Hati Kami

Agar arus lalu lintas di sepanjang Jalan Monjali tidak terputus, jalur putaran di sisi barat dan timur Ring Road Monjali akan dibuat. Titik putaran atau bundaran besar itu akan berada di bawah tol yang melayang. Arus lalu lintas dari arah selatan menuju ke utara harus berbelok ke barat lebih dahulu melewati bawah tol kemudian kembali ke timur menuju Jalan Monjali.

Sementara, ruas dari utara yang akan menuju ke selatan Jalan Monjali akan berbelok ke timur terlebih dahulu sebelum berputar ke barat dan menuju selatan.

Dengan demikian tidak ada lagi lampu bangjo di kawasan tersebut. Titik putar balik tentu tidak sampai ke persimpangan lain di sisi barat maupun timur Ring Road.

Di sisi barat ada putaran di bawah tol, sebelum konstruksi tol turun di sisi timur juga ada putaran. Nanti arus dari selatan yang mau ke utara belok ke barat kemudian berputar, kalau yang dari utara ke selatan belok ke timur kemudian putar balik. Ketiadaan bangjo di kawasan itu akan membuat arus lalu lintas semakin lancar. Pengendara tidak harus antre selama beberapa kali lampu bangjo menyala merah untuk bisa terlepas dari persimpangan.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengusulkan perubahan desain Tol Jogja-Solo di Monjali agar tidak dibangun melayang karena Jalan Monjali merupakan Sumbu Imajiner yang menghubungkan Gunung Merapi, Kraton Jogja, dan Pantai Selatan. Sultan tak mempersoalkan penggunaan Ring Road untuk jalan tol demi menyelamatkan estetika garis imajiner.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gugatan Kubu Pontjo Sutowo Ditolak PTUN, Penyegelan Hotel Sultan Sah

News
| Selasa, 07 Mei 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement