Advertisement

BPBD DIY Imbau Pelaksana Pemilu untuk Waspadai Cuaca Ekstrem

Yosef Leon
Selasa, 06 Februari 2024 - 15:37 WIB
Mediani Dyah Natalia
BPBD DIY Imbau Pelaksana Pemilu untuk Waspadai Cuaca Ekstrem Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad memberikan keterangan kepada wartawan mengenai kondisi cuaca terkini dan potensi bencana pada Selasa (6/2/2024). Harian Jogja - Yosef Leon Pinsker

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—BPBD DIY mengimbau kepada pelaksana Pemilu agar mewaspadai cuaca ekstrem saat hari pencoblosan mendatang. Hujan dan angin kencang diprediksi masih akan berlangsung sampai Maret mendatang dan mencapai puncaknya pada Februari ini.

Kepala BPBD DIY Noviar Rahmad mengatakan cuaca ekstrem ditakutkan bakal memengaruhi tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu nanti dengan adanya bencana seperti banjir, hujan deras dan lain sebagainya. Di sisi lain, fenomena alam itu ditakutkan juga berdampak pada kerusakan surat suara.

Advertisement

"Petugas Pemilu juga akan terkendala saat bertugas, kita sudah mitigasi para petugas Pemilu nanti untuk siaga menghadapi hal itu," kata Noviar, Selasa (6/2/2024).

Menurutnya, setiap kalurahan dan kelurahan di DIY sudah ada FPRB sebanyak 339 kelompok. Kemudian mitigasi bencana saat Pemilu nantinya juga akan didukung oleh Jaga Warga yang ada di 4.400 padukuhan dan kampung atau 94 persen dari seluruh padukuhan di DIY dengan 62.000 personel.

"Kami juga menyiagakan Satlinmas di tingkat kalurahan dan tambahan linmas yang berjaga di TPS serta sudah dilakukan pembekalan FPRB selama 2023 agar siaga menghadapi Pemilu 2024," jelasnya.

Baca Juga

Hadapi Cuaca Ekstrem, Berikut Sejumlah Langkah Mitigasi Yang Bisa Dilakukan Masyarakat

DIY Dilanda Cuaca Ekstrem hingga Sepekan ke Depan, Ternyata Ini Pemicunya

Cuaca Ekstrem Memicu Gerakan Tanah di Bantul

Noviar menambahkan BPBD DIY merekomendasikan agar masyarakat untuk bersiap di masa puncak musim penghujan ini. Misalnya dengan menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan lantaran bisa menimbulkan banjir jika sungai meluap.

"Juga membersihkan saluran air sungai agar berfungsi dengan baik dan air hujan tidak meluap ke pemukiman dan jalan termasuk kesiapan masyarakat yang berada di pinggir sungai apalagi kita masih menghadapi status Merapi yang level 3," jelasnya

Apalagi dengan maraknya alat peraga kampanye yang dipasang di sejumlah titik, dengan potensi hujan deras dan angin kencang hal itu disinyalir bisa membahayakan bagi pengguna jalan dan masyarakat. "Maka kami minta KPPS dan Panwas agar berkoordinasi dengan FPRB sebelum, sesaat dan sesudah pencobolosan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Diduga Beri Gratifikasi Rp100 Juta, Suami Maia Estianty Terseret Kasus Kepala Bea Cukai Yogyakarta

News
| Rabu, 15 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement